Andik Antar Bajul Ijo Raih Unity Cup
Satu gol dan dua assist disumbangkan oleh Andik
Vermansyah di leg kedua Unity Cup 2011, Rabu (28/12/2011) malam ini di
Stadion Gelora 10 Nopember. Kemenangan 3-2 atas Kelantan FA membuat
Persebaya berhak atas trofi Unity Cup yang baru pertama kali digelar.
Kemenangan tim berjuluk Bajul Ijo ini sekaligus mengobati duka Indonesia
yang sudah dua kali ditaklukkan Malaysia di dua ajang berbeda.
Rabu, 28 Desember 2011
Selasa, 27 Desember 2011
Memory Sepak Bola Tahun 2011
1. Tahun ini, timnas Indonesia
U-23 mendapat julukan baru, yaitu
‘juara tanpa mahkota. Bagaimana
... tidak, setelah tampil bagus di
sepanjang putaran grup SEA
Games ke-XXVI, juga di sejumlah
ujicoba, namun di laga final, Egi
Melgiansyah dkk hanya bisa
meraih medali perak setelah takluk
lewat drama adu penalti oleh
Malaysia.
2. Tahun huru hara bagi PSSI.
dimana setelah terjadi pemilihan
ketua umum baru, Djohar Arifin
malah membuat keputusan
kontroversial dengan mengganti
nama ISL menjadi IPL dan
memberikan tiket gratis tanpa
melalui kompetisi kepada 6 klub
yang merasa di dzolimi PSSI era
sebelumnya, sehingga membuat
peserta kompetisi membengkak
menjadi 24, Hal ini memicu
perpecahan dan menjadikan
dualisme liga di Indonesia.
3. Pemain Indonesia mulai unjuk
gigi di dunia.
Syamsir Alam dan Zainal Haq
berlaga di penarol junior (uruguay)
Alfin Tuasalamony, Yandi Sofyan
Munawar dan Yericho
Christiantoko yang juga bermain
untuk klub belgia, CS Visse
Stefano Lilipaly melakoni debutnya
bersama FC Utrecht di Eredivisie
Belanda. Saat ini dia bahkan
menjadi salah satu andalan di tim
utama.
Arek Suroboyo, Arthur Irawan
yang mulai di gadang gadang
team Espanyol untuk bermain di
Tim Utama.
Andik Vermansyah yang masih di
buru Benfica dan Novarra
Minggu, 25 Desember 2011
-Setelah menjalani pertandingan lanjutan IPL melawan Arema Malang pada
18 Desember 2011 lalu, para pemain Persibo Bojonegoro diberikan waktu
libur sepekan untuk memulihkan kondisi.
Manajer Persibo Nur Yahya mengatakan, mulai Senin (26/12/2011) besok tim Persibo akan berlatih kembali untuk menghadapi Persijap Jepara yang akan diselenggarakan di Stadion Letjen H. Soedirman pada 8 Januari mendatang. "Tentunya latihan pertama ini hanya latihan ringan untuk mengembalikan stamina pemain setelah menjalani libur,"
Manajer Persibo Nur Yahya mengatakan, mulai Senin (26/12/2011) besok tim Persibo akan berlatih kembali untuk menghadapi Persijap Jepara yang akan diselenggarakan di Stadion Letjen H. Soedirman pada 8 Januari mendatang. "Tentunya latihan pertama ini hanya latihan ringan untuk mengembalikan stamina pemain setelah menjalani libur,"
Sabtu, 24 Desember 2011
Eriyanto Mantan Nasib Kapten Terbaik Milan Junior Camp Day Tournament
“Tanyakan kepada mereka, apa harapan dan cita-cita. Mau menjadi
pesepakbola atau memilih karier lainnya. Bisa berhasil sebagai pemain
bola, sekolah, atau profesi lainnya” itulah pesan dari Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Andi Mallarangeng, saat menerima sejumlah
anak-anak muda berbakat negeri ini, beberapa waktu lalu.
Eriyanto adalah salah satu dari anak-anak berbakat itu. Tak banyak yang mengenal nama remaja satu ini, dan itu sangatlah wajar, karena dia hanyalah seorang anak kampung yang sangat sederhana yang berasal dari Desa Nagrak Utara, Sukabumi. Namun tentu ada yang istimewa, jika ia dan sejumlah anak muda lainnya diterima oleh orang nomor satu Indonesia.
“Nama saya Eriyanto, umur saya 14 tahun. Setelah SMP saya putus sekolah dan berasal dari keluarga tidak mampu,” kata Eri, yang kemudian disusul rekan-rekannya, saat SBY meminta anak-anak muda itu memperkenalkan diri.
Cerita itu terjadi tahun lalu di bulan Oktober 2010, mereka yang diterima Presiden SBY adalah 17 bibit-bibit muda potensial asal Indonesia yang tergabung dalam The All Star Team Milan Junior Camp yang tahun lalu menjadi juara di Milan Junior Camp Day Tournament di markas AC Milan, Italia.
Atas prestasi tersebut, Bendera Merah Putih berkibar di Stadion San Siro, Italia. Bukan gelar juara saja yang berhasil diraih. Dua remaja potensial Indonesia terpilih menjadi yang terbaik. Putra asal Bali, I Putu Angga Eka Putra terpilih sebagai pemain terbaik, dan Eriyanto asal Sukabumi, terpilih sebagai kapten terbaik.
Pemilihan pemain dan kapten terbaik bukan sekadar pemanis seremonial. Menurut pelatih The All Star Team Milan Junior Camp Indonesia, Yeyen Tumena, yang menilai mereka adalah mantan pemain Milan, misalnya Franco Baresi dan Paolo Maldini.
Satu tahun kemudian, di penghujung 2011, perjalanan hidup Eriyanto, sang kapten terbaik pilihan para legenda AC Milan, masih berada di luar jalur yang tidak sesuai cita-citanya. Cahaya Eriyanto (16 tahun) yang dulu menjadi kapten terbaik Milan Junior Camp Day Tournament 2010 kini kian redup, gara-gara urusan administrasi.
Putra pasangan Bapak Uli (42) dan Ibu Rha Suleha (37) gagal masuk timnas U-16 Championship 2012. Penyebabnya adalah Eriyanto terlambat menyerahkan berkas administrasi. Padahal bergabung dengan timnas U-16 adalah cita-cita sekaligus kesempatan yang bisa menjadi jalan untuk membangkitkan eksistensi Eriyanto di dunia sepak bola.
Eriyanto adalah salah satu dari anak-anak berbakat itu. Tak banyak yang mengenal nama remaja satu ini, dan itu sangatlah wajar, karena dia hanyalah seorang anak kampung yang sangat sederhana yang berasal dari Desa Nagrak Utara, Sukabumi. Namun tentu ada yang istimewa, jika ia dan sejumlah anak muda lainnya diterima oleh orang nomor satu Indonesia.
“Nama saya Eriyanto, umur saya 14 tahun. Setelah SMP saya putus sekolah dan berasal dari keluarga tidak mampu,” kata Eri, yang kemudian disusul rekan-rekannya, saat SBY meminta anak-anak muda itu memperkenalkan diri.
Cerita itu terjadi tahun lalu di bulan Oktober 2010, mereka yang diterima Presiden SBY adalah 17 bibit-bibit muda potensial asal Indonesia yang tergabung dalam The All Star Team Milan Junior Camp yang tahun lalu menjadi juara di Milan Junior Camp Day Tournament di markas AC Milan, Italia.
Atas prestasi tersebut, Bendera Merah Putih berkibar di Stadion San Siro, Italia. Bukan gelar juara saja yang berhasil diraih. Dua remaja potensial Indonesia terpilih menjadi yang terbaik. Putra asal Bali, I Putu Angga Eka Putra terpilih sebagai pemain terbaik, dan Eriyanto asal Sukabumi, terpilih sebagai kapten terbaik.
Pemilihan pemain dan kapten terbaik bukan sekadar pemanis seremonial. Menurut pelatih The All Star Team Milan Junior Camp Indonesia, Yeyen Tumena, yang menilai mereka adalah mantan pemain Milan, misalnya Franco Baresi dan Paolo Maldini.
Satu tahun kemudian, di penghujung 2011, perjalanan hidup Eriyanto, sang kapten terbaik pilihan para legenda AC Milan, masih berada di luar jalur yang tidak sesuai cita-citanya. Cahaya Eriyanto (16 tahun) yang dulu menjadi kapten terbaik Milan Junior Camp Day Tournament 2010 kini kian redup, gara-gara urusan administrasi.
Putra pasangan Bapak Uli (42) dan Ibu Rha Suleha (37) gagal masuk timnas U-16 Championship 2012. Penyebabnya adalah Eriyanto terlambat menyerahkan berkas administrasi. Padahal bergabung dengan timnas U-16 adalah cita-cita sekaligus kesempatan yang bisa menjadi jalan untuk membangkitkan eksistensi Eriyanto di dunia sepak bola.
Rahmad Darmawan

Prestasi kepelatihan klub
- Persipura Jayapura
- Sriwijaya FC
- Liga Indonesia: 2007–08
- Copa Indonesia: 2007–08, 2008–09, 2009–10
Prestasi kepelatihan timnas
Aji Santoso

Perjalanan Karier
Ia adalah mantan pemain Arema Malang, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Persema Malang, dan timnas sepak bola Indonesia. Sebagai pemain sepak bola Aji Santoso berposisi sebagai pemain belakang khususnya pada sektor kiri. Aji Santoso yang berposisi sebagai bek kiri dalam bermain juga aktif dalam membantu serangan.
Aji Santoso juga bermain untuk Indonesia untuk berbagai ajang kejuaraan internasional. Di tim nasional, prestasi Aji sungguh sensasional. Namanya kian kondang setelah ikut mempersembahkan medali emas SEA Games1991. Masa keemasan sebagai pemain nasional ia bukukan dalam kurun waktu 1990-1999.
Aji tetap berprestasi di kompetisi nasional. Ia tercatat sebagai pemain yang tiga kali mempersembahkan gelar juara kompetisi PSSI, yakni untuk Arema(1992/1993), Persebaya Surabaya (1997/1998), dan PSM Makassar(1999/2000). Yang membanggakan Aji lagi, ia tak pernah duduk sebagai pemain cadangan, baik saat di tim nasional maupun di klub profesional. Ia selalu menjadi pemain utama dan pemegang ban kapten. Setelah gantung sepatu, Aji Santoso beralih profesi menjadi pelatih sepak bola. Sebagai Pelatih dia terakhir membawa PON Jatim meraih emas, pada pagelaran PON Kaltim 2008 dan meraih perunggu pada ajang POM ASEAN diKuala Lumpur, Malaysia.
Kisruh Indonesian Primer League
Setelah berganti kepengurusan Ketua umum PSSI dari Nurdin Halid ke Djohar Arifin Husin dimulai era kompetisi baru.Dalam pembentukan IPL banyak masalah yang terjadi karena aturan-aturan yang ditetapkan oleh PSSI.Pembentukan IPL mendapat tekanan dari 12 klub sepak bola atau kelompok 14 karena kompetisi berjumlah 24 klub dan 6 klub diantaranya langsung menjadi klub IPL tanpa alasan yang masuk akal.Akan tetapi dengan adanya IPL indonesia terhindar dari sangsi AFC.
Sumbernya
Sumbernya
NUNUNG CS - SEPAKBOLA
sepakbola olahraga dunia semua hobi memainkannya
dari bocah sampai orang tua
antar kampung atau pun antar kota, antar sekolah sampai antar negara
sepakbola dimana-mana
(kiper defender striker) pelatih cari yang bener
(ayo bekerjasama) biar jadi juara
kalah menang itu biasa yang penting kita udah usaha
semangat (jangan sampai kendor)
dari bocah sampai orang tua
antar kampung atau pun antar kota, antar sekolah sampai antar negara
sepakbola dimana-mana
(kiper defender striker) pelatih cari yang bener
(ayo bekerjasama) biar jadi juara
kalah menang itu biasa yang penting kita udah usaha
semangat (jangan sampai kendor)
Pemecatan Alfred Riedl
Pemecatan dan penunggakan gaji Alfred Riedl menimbulakan hal yang kontroversial karena pihak PSSI mengaku bahwa Alfred Riedl dikontrak oleh Nirwan Bakrie dan bukan oleh PSSI akan tetapi Alfred Riedl membantah hal tersebut dan membawa persoalan ini ke FIFA dan kasus ini belum terselesaikan.
Sumbernya
Sumbernya
Kisruh dan Pembentukan Komite Normalisasi
Kisruh di PSSI semakin menjadi-jadi semenjak munculnya LPI. Ketua Umum Nurdin Halid melarang segala aktivitas yang dilakukan oleh LPI. Pada Kongres PSSI tanggal 26 Maret 2011 di Pekanbaru, Riau, masalah kekisruhan di tubuh PSSI seperti disengaja disembunyikan dari publik dengan cara mengadakan kongres secara tertutup. Kongres tersebut pada akhirnya tidak berhasil diselenggarakan karena terjadi kekisruhan mengenai hak suara.
Pada 1 April 2011, Komite Darurat FIFA memutuskan untuk membentuk Komite Normalisasi yang akan mengambil alih kepemimpinan PSSI dari komite eksekutif di bawah pimpinan Nurdin Halid. Komite Darurat FIFA menganggap bahwa kepemimpinan PSSI saat ini tidak dapat mengendalikan sepak bola di Indonesia, terbukti dengan kegagalannya mengendalikan LPI dan menyelenggarakan kongres. FIFA juga menyatakan bahwa 4 orang calon Ketua Umum PSSI yaitu Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, Arifin Panigoro, dan George Toisutta tidak dapat mencalonkan diri sebagai ketua umum sesuai dengan keputusan Komite Banding PSSI tanggal 28 Februari 2011. Selanjutnya, FIFA mengangkat Agum Gumelar sebagai Ketua Komite Normalisasi PSSI.
Setelah melalui serangkaian kegagalan, termasuk kembali gagalnya penyelengaraan Kongres tanggal 20 Mei 2011 di Jakarta, akhirnya dalam Kongres Luar Biasa tanggal 9 Juli 2011 di Solo, Djohar Arifin Husin terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015.
Reaksi atas Liga Primer Indonesia
Pada Oktober 2010, Liga Primer Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia dideklarasikan di Semarangoleh Konsorsium dan 17 perwakilan klub. Kompetisi ini tidak direstui oleh PSSI dan dianggap ilegal. Meski PSSI memaparkan secara panjang lebar alasan mengapa LPI melawan hukum, organisasi ini tidak pernah menjelaskan alasan mengapa mereka tidak merestui LPI, kecuali menyebut LPI sebagai "kompetisi ecek-ecek", "tarkam", dan "banci." LPI akhirnya mendapatkan izin dari pemerintahmelalui Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.
Klub anggota yang keluar dari kompetisi PSSI dan mengikuti Liga Primer Indonesia dikenakan sanksi degradasi dan tidak diundang dalam Munas PSSI. Padahal klub-klub tersebut hanya mengundurkan diri dari Liga Super Indonesia dan bukan dari keanggotaan PSSI, sehingga masih memiliki hak suara dalam kongres. Selain itu, menurut Statuta PSSI, penghapusan keanggotaan klub dari PSSI tidak dapat ditentukan hanya oleh petinggi PSSI, harus melalui kongres dan disetujui minimal 3/4 anggota yang hadir.
Kasus korupsi Nurdin Halid
Pada 13 Agustus 2007, Ketua Umum Nurdin Halid divonis dua tahun penjara akibat tindak pidana korupsi dalam pengadaan minyak goreng.Berdasarkan standar statuta FIFA, seorang pelaku kriminal tidak boleh menjabat sebagai ketua umum sebuah asosiasi sepakbola nasional. Karena alasan tersebut, Nurdin didesak untuk mundur dari berbagai pihak; Jusuf Kalla (Wakil Presiden RI saat itu), Ketua KONI, dan bahkan FIFA menekan Nurdin untuk mundur. FIFA bahkan mengancam untuk menjatuhkan sanksi kepada PSSI jika tidak diselenggarakan pemilihan ulang ketua umum. Akan tetapi Nurdin bersikeras untuk tidak mundur dari jabatannya sebagai ketua PSSI, dan tetap menjalankan kepemimpinan PSSI dari balik jeruji penjara. Agar tidak melanggar statuta PSSI, statuta mengenai ketua umum yang sebelumnya berbunyi "harus tidak pernah terlibat dalam kasus kriminal" (bahasa Inggris: “They..., must not have been previously found guilty of a criminal offense....") diubah dengan menghapuskan kata "pernah" (bahasa Inggris: "have been previously") sehingga artinya menjadi "harus tidak sedang dinyatakan bersalah atas suatu tindakan kriminal" (bahasa Inggris: "... must not found guilty of a criminal offense..."). Setelah masa tahanannya selesai, Nurdin kembali menjabat sebagai ketua PSSI.
Sumbernya
Sumbernya
Iwan Fals - Sepak Bola

Main bola adalah permainan tim
Bukan main sendiri atau asik sendiri
Memang dibutuhkan pemain yang cerdas
Cerdas membaca permainan kawan maupun lawan
Bukan main sendiri atau asik sendiri
Memang dibutuhkan pemain yang cerdas
Cerdas membaca permainan kawan maupun lawan
Diluar keberuntungan dan kejutan
Kerja sama yang kompak menjadi mutlak
Nafsu mencetak gol biasanya merusak
Main saja yang wajar jangan lupa oper-operan
Kerja sama yang kompak menjadi mutlak
Nafsu mencetak gol biasanya merusak
Main saja yang wajar jangan lupa oper-operan
Soal postur bukan jaminan
Buktinya Maradona bintang lapangan
Keberanian bergerak gesit bertindak
Membuka peluang sabar menjaga lawan
Buktinya Maradona bintang lapangan
Keberanian bergerak gesit bertindak
Membuka peluang sabar menjaga lawan
Didalam sepak bola emosi pribadi harus ditekan
Taat pada pelatih tak terpengaruh penonton
Walaupun sakit harus patuh pada wasit
Wasit sakit sepak bola menjerit
Taat pada pelatih tak terpengaruh penonton
Walaupun sakit harus patuh pada wasit
Wasit sakit sepak bola menjerit
Didalam pertandingan pemain yang menentukan
Setelah habis-habisan waktu latihan
Soal menang kalah memang menegangkan
Tapi ketenangan bermain jangan disepelekan
Setelah habis-habisan waktu latihan
Soal menang kalah memang menegangkan
Tapi ketenangan bermain jangan disepelekan
Depan, tengah, belakang dan penjaga gawang
Main tak beres jadi cadangan
Main tak beres jadi cadangan
Mandi keringat sabunnya uang
Kalau mampu mengalahkan lawan
Kalau mampu mengalahkan lawan
Sejarah PSSI
PSSI dibentuk pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta dengan nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Sebagai organisasiolahraga yang lahir pada masa penjajahan Belanda, kelahiran PSSI ada kaitannya dengan upaya politik untuk menentang penjajahan. Apabila mau meneliti dan menganalisa lebih lanjut saat-saat sebelum, selama, dan sesudah kelahirannya hingga 5 tahun pasca proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, terlihat jelas bahwa PSSI lahir dibidani oleh muatan politis, baik secara langsung maupun tidak, untuk menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih-benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia yang ikut bergabung.
PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo. Ia menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi diHeckelenburg, Jerman, pada tahun 1927 dan kembali ke tanah air pada tahun 1928. Ketika kembali, Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan bangunan Belanda, Sizten en Lausada, yang berkantor pusat di Yogyakarta. Di sana beliau merupakan satu-satunya orangIndonesia yang duduk sejajar dengan komisaris perusahaan konstruksi besar itu. Akan tetapi, didorong oleh semangat nasionalisme yang tinggi, beliau kemudian memutuskan untuk mundur dari perusahaan tersebut.
Sejarah perkumpulan sepak bola di Indonesia
Di akhir tahun 1920, pertandingan voetbal atau sepak bola
sering kali digelar untuk meramaikan pasar malam. Pertandingan
dilaksanakan sore hari. Sebenarnya selain sepak bola, bangsa Eropa
termasuk Belanda juga memperkenalkan olahraga lain, seperti kasti, bola tangan, renang, tenis, dan hoki.
Hanya, semua jenis olahraga itu hanya terbatas untuk kalangan Eropa,
Belanda, dan Indo. Alhasil sepak bola paling disukai karena tidak
memerlukan tempat khusus dan pribumi boleh memainkannya.
Lapangan Singa (Lapangan Banteng) menjadi saksi di mana orang Belanda sering menggelar pertandingan panca lomba (vijfkam) dan tienkam (dasa lomba). Khusus untuk sepak bola, serdadu di tangsi-tangsi militer paling sering bertanding. Mereka kemudian membentuk bond sepak bola atau perkumpulan sepak bola. Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar. Tak hanya serdadu militer, tapi juga warga Belanda, Eropa, dan Indo membuat bond-bond serupa.
Dari bond-bond itu kemudian terbentuklah Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang pada tahun 1927 berubah menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU). Sampai tahun 1929, NIVU sering mengadakan pertandingan termasuk dalam rangka memeriahkan pasar malam dan tak ketinggalan sebagai ajang judi. Bond China menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar, dan UMS. Adapun bond pribumi biasanya mengambil nama wilayahnya, seperti Cahaya Kwitang, Sinar Kernolong, atau Si Sawo Mateng.
Pada 1928 dibentuk Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ) sebagai akibat dari diskriminasi yang dilakukan NIVB. Sebelumnya bahkan sudah dibentuk Persatuan Sepak Bola Djakarta (Persidja) pada 1925. Pada 19 April 1930, Persidja ikut membentuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di gedung Soceiteit Hande Projo, Yogyakarta. Pada saat itu Persidja menggunakan lapangan di Jalan Biak, Roxy, Jakpus.
Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepakbola berdasarkan suku bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB)yang lalu berganti nama menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) di tahun 1936milik bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) punya bangsa Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang Indonesia.
Lapangan Singa (Lapangan Banteng) menjadi saksi di mana orang Belanda sering menggelar pertandingan panca lomba (vijfkam) dan tienkam (dasa lomba). Khusus untuk sepak bola, serdadu di tangsi-tangsi militer paling sering bertanding. Mereka kemudian membentuk bond sepak bola atau perkumpulan sepak bola. Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar. Tak hanya serdadu militer, tapi juga warga Belanda, Eropa, dan Indo membuat bond-bond serupa.
Dari bond-bond itu kemudian terbentuklah Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang pada tahun 1927 berubah menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU). Sampai tahun 1929, NIVU sering mengadakan pertandingan termasuk dalam rangka memeriahkan pasar malam dan tak ketinggalan sebagai ajang judi. Bond China menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar, dan UMS. Adapun bond pribumi biasanya mengambil nama wilayahnya, seperti Cahaya Kwitang, Sinar Kernolong, atau Si Sawo Mateng.
Pada 1928 dibentuk Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ) sebagai akibat dari diskriminasi yang dilakukan NIVB. Sebelumnya bahkan sudah dibentuk Persatuan Sepak Bola Djakarta (Persidja) pada 1925. Pada 19 April 1930, Persidja ikut membentuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di gedung Soceiteit Hande Projo, Yogyakarta. Pada saat itu Persidja menggunakan lapangan di Jalan Biak, Roxy, Jakpus.
Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepakbola berdasarkan suku bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB)yang lalu berganti nama menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) di tahun 1936milik bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) punya bangsa Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang Indonesia.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia

PSSI bergabung dengan FIFA pada tahun 1952, kemudian dengan AFC pada tahun 1954. PSSI menggelar kompetisi Liga Indonesia setiap tahunnya, dan sejak tahun 2005, diadakan pula Piala Indonesia. Ketua Umum PSSI sejak 9 Juli 2011 adalah Djohar Arifin Husin.
Persebaya
sudah kembali ke Surabaya, Sabtu (24/12/2011) petang. Sayang lawatan
Bajul Ijo ke Kota Bharu, kandang Kelantan FA menyisakan duka bagi Andik
Vermansyah.
Hingga kini, kopor Andik yang hilang di bandara belum ditemukan. Padahal disana terdapat barang berharga yang nilainya jutaan, salah satunya sepatu Nike Mercurial Vapor Superfly III.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, kopor Andik lenyap dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Kota Bharu. Ofisial Persebaya sudah berusaha maksimal mencari tas Andik yang raib itu ke kantor Air Asia maupun ke pihak Bandara Sultan Ismail Petra, Kota Bharu, namun hasilnya nihil. Alhasil Andik pun harus rela memakai sepatu Mat Halil...
__cEm__
Hingga kini, kopor Andik yang hilang di bandara belum ditemukan. Padahal disana terdapat barang berharga yang nilainya jutaan, salah satunya sepatu Nike Mercurial Vapor Superfly III.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, kopor Andik lenyap dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Kota Bharu. Ofisial Persebaya sudah berusaha maksimal mencari tas Andik yang raib itu ke kantor Air Asia maupun ke pihak Bandara Sultan Ismail Petra, Kota Bharu, namun hasilnya nihil. Alhasil Andik pun harus rela memakai sepatu Mat Halil...
__cEm__
Seputar Sepak Bola Indonesia
Gol...Gol...Gol !
Karya Muhammad Indra
Beri kami hiburan
Untuk lupakan beban sejenak
Beri kami kesenangan
Supaya kami kembali bersemangat
Jangan takut !
Karena kalian pasti menang
Kalau kalian ragu, beri kami bola
Kami bimbing bola meninju gawang lawang
Beri kami menang !
Beri kami semangat !
Gol...Gol...Gol !
Karya Muhammad Indra
Beri kami hiburan
Untuk lupakan beban sejenak
Beri kami kesenangan
Supaya kami kembali bersemangat
Jangan takut !
Karena kalian pasti menang
Kalau kalian ragu, beri kami bola
Kami bimbing bola meninju gawang lawang
Beri kami menang !
Beri kami semangat !
Gol...Gol...Gol !
Langganan:
Postingan (Atom)