Halaman

Halaman facebook kami

Minggu, 08 Januari 2012

Rencana KPSI Gelar KLB Dinilai Sia-Sia, Kok Bisa?

Salah seorang anggota Komite Esekutif (Exco) PSSI Mawardy Nurdin, menegaskan tindakan dan rencana Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang akan menggelar kongres luar biasa adalah tindakan buang-buang waktu dan energi.

"Itukan tindakan yang tidak jelas dasar hukumnya, habiskan energi dan hasilnya juga akan sia-sia," katanya di Banda Aceh, Sabtu.
Dijelaskannya, rencana KPSI yang akan melaksanakan KLB pada 6 Maret mendatang adalah sebuah tindakan yang aneh dan dapat dikatakan hanya menghambur-hamburkan uang saja, namun hasilnya tidak ada.

"Apapun hasil keputusan KLB versi KPSI itu mau dibawa kemana. Mau dibawa ke pemerintah, ke FIFA atau AFC," tanyanya.
Menurutnya, KLB ala KPSI itu kan jelas-jelas tidak diakui oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian Pemuda dan Olah Raga, juga tidak ada pengakuan dari organisasi resmi sepak bola dunia, PSSI dan AFC.

"Jangan berbuat untuk sesuatu hal yang sudah jelas tidak ada muaranya, kan lebih baik kita berfikir bersama untuk mendiskusikan tentang arah pembangunan sepak bola di Tanah Air," terangnya.

Untuk itu Mawardy yang juga Wali Kota Banda Aceh ini meminta semua pihak, terutama para pelaku sepak bola di Tanah Air untuk tidak gegabah dalam menilai kepengurusan PSSI saat ini dan kemudian dengan latah mengatakan bahwa kepemimpinan saat ini gagal, sehingga perlu didorong KLB. "Saya masih percaya ada jalan keluar terbaik untuk mengatasi kemelut persepakbolaan nasional saat ini, yang penting semua persoalan kita bicarakan dengan kepala dingin dan berdasarkan aturan dan konstitusi yang ada," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, berbekal dukungan dari 452 anggota PSSI, KPSI berencana akan menggelar KLB pada 6 Maret 2012 untuk mengambil alih kepengurusan PSSI dan sekaligus memilih ketua umum baru PSSI. Sekretaris Jendral KPSI Hinca Panjaitan dalam keterangan persnya mengatakan bahwa pelaksanaan KLB PSSI dipastikan akan dilaksanakan di Kota Surabaya dan akan diikuti sebanyak 452 anggota PSSI.


republika.co.id

Widodo C Putro Resmi Tukangi Timnas U-21


Widodo Cahyono Putro yang resmi ditunjuk oleh PSSI menjadi pelatih timnas U-21 langsung bergerak cepat membentuk yang akan diturunkan pada kejuaraan Piala Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam, 27 Februari hingga 5 Maret 2012.

Pada seleksi pertama di Lapangan PSSI Senayan, Jakarta, Sabtu, sedikitnya ada 45 pemain dari seluruh Indonesia yang diseleksi oleh jajaran pelatih, termasuk dipantau langsung oleh pelatih timnas senior Wim Rijsbergen.

"Kami hanya mempunyai waktu tiga hari untuk menyiapkan tim. Jadi belum semua pemain potensial bisa mengikuti seleksi ini," kata Widodo Cahyono Putro usai melakukan seleksi.

Menurut dia, singkatnya waktu seleksi timnas U-21 karena batas pendaftaran pemain untuk mengikuti kejuaraan di Brunei Darussalam sudah mepet, yaitu 10 Januari nanti. Dengan demikian, tinggal dua hari lagi untuk melakukan seleksi pemain.

Pada seleksi di bawah guyuran hujan yang cukup deras, para pemain yang berasal dari kompetisi IPL, Divisi Utama maupun Divisi I langsung menunjukkan keahliannya dalam bermain bola.

"Kita lihat dulu 'skill' dasar mereka serta visi dalam bermain. Untuk materi akan kami berikan besok, Minggu (8/1)," ucapnya, menambahkan.

Ia menjelaskan, meski baru menyeleksi, jajaran pelatih telah melihat ada beberapa pemain yang memiliki kemampuan yang cukup menonjol. Hanya saja jajaran pelatih belum bisa langsung memutuskan pemain yang akan memperkuat timnas U-21.

Untuk menghadapi Piala Hassanal Bolkiah, pihaknya menjaring sebanyak 25 pemain yang selanjutnya akan menjalani pemusatan latihan (TC) yang rencananya dilakukan mulai 16 Januari nanti.

"Untuk lokasi TC belum ditentukan. Saat ini baru fokus menyeleksi pemain saja. Yang jelas kami berusaha mencari pemain yang terbaik," ujar mantan asisten pelatih timnas senior dan U-23 itu.

Widodo mengaku, jika pemain timnas U-21 yang saat ini masih diseleksi mempunyai kemampuan lebih, setelah kejuaraan berakhir pemain itu akan berpeluang masuk timnas yang diproyeksikan untuk SEA Games 2013 di Myanmar.

Ditanya statusnya barunya sebagai pelatih, mantan striker timnas itu mengaku sudah sah meski saat ini belum mendapatkan SK dari PSSI. Dirinya oleh PSSI langsung disuruh bekerja guna menyiapkan timnas U-21. Federasi sepak bola juga telah menunjuk Indra Syafri sebagai pelatih timnas U-17.

Minggu, 01 Januari 2012

Jumlah Pemain Seleksi Timnas U-17 Meningkat

Jumlah pemain seleksi pembentukan tim nasional Indonesia U-17, mengalami peningkatan.

Semula, PSSI melalui Komite Pembinaan Sepak Bola Usia Muda, mengatakan sudah mengantongi 58 pemain dari daerah Jabodetabek untuk mengikuti seleksi pembentukan Timnas U-17 yang akan dilaksanakan di lapangan C, Senayan, Jakarta, pada 4 dan 5 Januari 2012.

Pembentukan Timnas U-17 tersebut, nantinya guna diterjunkan PSSI dalam ajang International Youth Football Invitation di Hongkong, 27-29 Januari 2012.

Sejauh ini, empat pemain mantan Timnas U-16 Piala Asia 2011, kembali dipanggil. Di antaranya Arif Nugraha (kiper), Helmi Madila Ihza (bek), Ginandaru Gesang Wicaksono dan Artandi Toding (striker). Sedangkan sisanya, pemain baru hasil seleksi di Liga ASSBI 2010.

Belum lagi, empat pemain yang berasal dari luar daerah Jabodetabek. Mereka adalah Ortiz Upon (bek/PPLP Papua), Dimas Drajat (striker/WCP Soccer School Gresik), Indra Nasution (striker/IFA Sumatera Utara), dan Eriyanto (gelandang/SSB Asmaras).

Eriyanto, notabene kapten Milan Junior Camp yang meraih juara di Intesa San Paolo Cup 2010. Alhasil, dengan tambahan tersebut, maka total pemain yang akan mengikuti seleksi sebanyak 62.

"Sejauh ini, kompetisi yang aktif di daerah Jabodetabek baru Liga ASSBI. Sedangkan di luar daerah, itu sifatnya hanya turnamen," tutur Sekretaris Komite Pembinaan Sepak Bola Usia Muda PSSI, Taufik Jursal Effendi, kepada Bola.net, menjelaskan alasan mayoritas pemain seleksi berasal dari Liga ASSBI.

Meski demikian, pihaknya tidak menutup kesempatan bagi daerah-daerah lain yang akan memberikan rekomendasi pemain terbaiknya.

"Sebetulnya, event di Hong Kong tersebut hanya awal. Sebab, ke depannya, proyek Timnas U-17 terus akan berlanjut," tutupnya.


bola.net

PSSI Sediakan Bantuan Hukum Bagi Pemain Jika ke IPL

 Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman mengatakan PSSI akan menjamin pemain yang pindah ke klub-klub yang bermain di kompetisi Indonesia Premier League (IPL).

"PSSI akan memberikan bantuan hukum kepada pemain Timnas yang ingin pindah klub ke klub-klub yang bermain di IPL," ungkap Farid Rahman dalam rilisnya yang diterima Tribunnews.com, Sabtu malam (31/12/2011).

Dikatakan Farid Rahman, PSSI mengambil langkah perlindungan kepada pemain Timnas karena memang sesuai dengan anjuran Federasi Sepakbola Internasional (FIFA).

"Kami mendapat anjuran dari FIFA bahwa pemain yang tampil di ISL segera dicarikan klub yang tampil di liga resmi PSSI yang diakui AFC dan FIFA, karena dengan itu pemain bisa memperkuat Timnas," jelas Farid Rahman.

Farid Rahman mengakui bahwa endorsement dari PSSI itu terkait pemenuhan intruksi FIFA dan AFC agar para pemain Timnas berlaga di kompetisi yang resmi di bawah naungan PSSI.

"Endorsement dari kami ini terkait pemenuhan instruksi FIFA dan AFC agar para pemain timnas berlaga di dalam kompetisi resmi di bawah PSSI," ujar Farid Rahman.


bolaindo.com

Farid Rahman: PSSI Tidak Pernah Tekan Pemain

Wakil Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Farid Rahman menegaskan PSSI tidak pernah mengancam dan menekan pemain manapun untuk keluar dari Indonesia Super League (ISL) termasuk terhadap klub Pelita Jaya.

"Kami tidak pernah menekan ataupun mengancam pemain atau siapapun seperti itu. Saya sudah tanyakan persoalan ini pada Pak (Bernhard) Limbong dan lainnya. Mereka juga bilang tidak pernah ada upaya seperti itu," kata Farid Rahman yang dihubungi di Jakarta, Ahad (1/1).

Sebelumnya, Manajer Pelita Jaya FC, Lalu Mara Satriawangsa mengatakan persoalan pengunduran diri salah seorang pemainnya, Diego Michiels terjadi akibat adanya desakan dan ancaman dari PSSI. Menurutnya, tak hanya Diego, sejumlah pemain naturalisasi lainnya yang kini berstatus pemain Pelita Jaya, juga tak luput dari ancaman PSSI.

"Saya baru saja dilaporkan oleh Pak Iman Arief bahwa semua pemain Pelita Jaya dipanggil dan diancam melalui telepon oleh Bernard Limbong. Yang datang memenuhi panggilan PSSI itu memang hanya Diego. Dia sendiri tak tahu maksud pemanggilan tersebut," ujar Lalu Mara.

Pernyataan Manajer Pelita Jaya tersebut langsung dibantah oleh Bernhard Limbong. Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dan Penanggung Jawab Timnas ini mengaku tidak pernah kenal secara personal terhadap Diego, apalagi menelepon atau memanggil pemain tersebut.

"Tidak ada itu. Saya tidak pernah menelepon, ataupun mengajak mereka seperti yang diberitakan. Apalagi memanggil siapa itu, Diego atau pemain lainnya. Saya memang penanggung jawab timnas. Tapi saya hanya berhubungan dengan pelatih, tidak sampai terlalu jauh ke pemain. Janganlah membuat fitnah seperti itu. Coba saja tanyakan pemainnya langsung jika tidak percaya," tegas Limbong.

metrotvnews.com

Dua Pemain Indonesia Gabung Penarol

Ini salah satu bukti jika talenta-talenta muda Indonesia memang bisa bersaing. Dua pemain berusia 18 tahun yang sebelumnya tergabung di skuad Sociedad Anonima Sportiva (SAD) yang berkompetisi di kompetisi junior Uruguay secara resmi dipinjam klub papan atas Uruguay, Club Atletico Penarol.

Dua pemain itu adalah Manahati Lestusen dan Abdul Rahman Lestaluhu. Manahati bermain di posisi sebagai pemain belakang dan Abdul Rahman striker. "Mereka di pinjam dengan durasi satu tahun," kata Yeyen Tumena, asisten manajer SAD kepada Koran ini tadi malam.  Menurut Yeyen, mereka belum bisa dikontrak secara profesional karena masih berusia 18 tahun.

"Setelah masa peminjaman satu tahun, Manahati dan Abdul Rahman punya opsi untuk kontraknya diperpanjang. Nah, saat itulah mereka bisa dikontrak secara professional karena sudah berusia 19 tahun," sambung Yeyen.   

Manahati Lestusen dan Abdul Rahman Lestaluhu akan berkompetisi di level Quarta (level IV) kompetisi liga Uruguay. Kompetisi ini satu level di bawah kompetisi reserve team (tim cadangan). 

Kedua pemain itu bukanlah yang pertama dilik Penarol. Sebelumnya dua pemain SAD juga sudah berkostum Penarol. Yaitu Syamsir Alam dan Zainal Haq. Saat ini Zaenal Haq masih tercatat sebagai pemain Penarol. Sedangkan Syamsir Alam memutuskan hijrah ke klub Divisi II Belgia, CS Vise yang sahamnya dimiliki kelurga Bakrie.

Yeyen mengungkapkan, kemungkinan Zaenal segera akan dikontrak secara profesional oleh Penarol karena usianya sudah menapaki 19 tahun. Saat ini para pemain SAD masih berlibur di tanah air. Rencananya mereka akan berangkat kembali ke Uruguay pada pekan ketiga Januari.  

Selain di Penarol, jebolan SAD juga merambah kompetisi Eropa. Selain Syamsir Alam tiga pemain lain juga bergabung dengan CS Vise. Mereka adalah Yandi Sofyan, Alfin Tuassalamony, dan Yericho Christiantoko. "Kemarin malam mereka terbang ke Belgia," beber Yeyen.

Yericho Christiantoko dan Syamsir Alam adalah bagian dari skuad  SEA Games 2011. Yericho masuk dalam 23 pemain yang didaftarkan. Sedangkan Syamsir Alam tidak. Tapi, Syamsir tetap tergabung dalam tim sampai SEA Games selesai.

jpnn.com