Halaman

Halaman facebook kami

Minggu, 26 Agustus 2012

Roh Organisasi & Budayawan, Sebuah Tawaran Pemikiran Untuk Pakde Djohar


Organisasi bal-balan nasional bernama PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) kini sedang dilanda perpecahan, carut-marut…SAKIT! Kalau ada yang gak setuju sama statement ini, itu hak masing-masing. Sakitnya organisasi ini bak virus menular dari pusat ke daerah-daerah dan tentu saja menular juga ke salah satu soko guru pembangunan industri bal-balan nasional: KOMPETISI juga sedang SAKIT!
Akar masalah terjadinya sakit ini udah banyak dianalisa, diungkap, dibahas bahkan didebatkan baik debat pilot maupun debat kusir! Mari kita gunakan kesalahan-kesalahan masa lalu sebagai bahan evaluasi dan refleksi, bukan digunakan sebagai peluru untuk saling menyerang satu sama lain.
Kenyataannya, saat ini udah dibuka sebuah pintu masuk menuju impian masa depan industri bal-balan nasional, MOU dengan JC-nya…tapi lagi-lagi, pengusus PSSI, petinggi KPSI dan para anggota JC masih aja membawa habit lama dalam menyikapi masalah ini, bukannya mulai ber-refleksi untuk mengkreasi hal-hal baru guna mendorong percepatan kinerja JC…APA YANG SALAH?
Roh Organisasi
Rekan kompasioner Manly Villa getol mempromosikan filosofi ’sapu lidi’ untuk organisasi PSSI, gw sangat setuju banget lah. Supaya organisasi ini bisa sembuh dari sakit, melanjutkan hidup bahkan menjadi lebih hidup, rasanya harus dihembuskan sebuah roh. Ya ini pasti tidak orisinil, tapi gw menawarkan sebuah spirit organisasi bwat PSSI agar menjadi organisasi bal-balan nasional yang satu, solid dan berkualitas dan tentu saja menjadi hidup: “ONE HEART - EQUAL - WORK AS A TEAM” atau terjemahan bebasnya “SEHATI - SETARA - BEKERJA SEBAGAI SEBUAH TIM”…
ONE HEART (SEHATI), sebuah kualitas bangunan relasi di antara sesama anggota tim. Kedalaman relasi sampai ke hati tentu menjadi tujuan anggota tim. Saling mengenal dengan baik sampai ke hati, ibarat sebuah cuplikan puisi sederhana: “aku mengenalmu sampai ke dalam hatimu..kamu mengenalku sampai ke dalam hatiku…maka kita akan saling jatuh cinta…” itulah yg seharusnya dibangun antar sesama anggota tim dalam organisasi PSSI.
EQUAL (SETARA), sebuah kualitas cara pandang ketika masing-masing menjalankan fungsinya dalam organisasi. Duduk sama rendah berdiri sama tinggi..(hohhoho kalo lagi tidur mah terserah mo telentang, tengkurap ato ngringkel…). Dengan relasi yg udah sangat dalam memungkinkan para anggota tim untuk saling berdiskusi/sharing..tidak ada yg lebih jago karena mereka berkesempatan untuk saling belajar..kalo toh ada atasan dan bawahan itu karena perbedaan besar kecilnya tanggung jawab saja.
WORK AS A TEAM (BEKERJA SEBAGAI SEBUAH TIM), sebuah kualitas cara bertindak yang mengacu pada filosofi sapu lidi, masing-masing menjalankan fungsi uniknya, merupakan satu kesatuan langkah menuju tujuan yang sama. Dalam konteks Sepak Bola nasional ada 3 tujuan utama: organisasi PSSI yang satu, solid dan hidup; liga profesional yang satu dan berkualitas; tim nasional yg handal…
Mulai Dari Mana?

Realita, kini kualitas relasi di antara sesama para pelaku industri Sepak Bola nasional terutama di tingkat elit sedang sakit kritis. Inilah hal pertama dan utama yang harus dibenahi dulu. Dalam tataran sempit, bagaimana mungkin mengharapkan para anggota JC dapat duduk bersama, mengedepankan suara hati dan pikiran yang jernih untuk membuat perencanaan masa depan industri bal-balan nasional, sementara bangunan relasi di antara mereka sangat garing? Bagaimana mungkin pula kita membayangkan seorang Pakde Djohar cs duduk bersama dengan LNM cs untuk membahas impian industri bal-balan nasional, sementara kualitar relasi di antara mereka hampir mati?
Mengharapkan Tim Task Force AFC untuk menjadi mediator guna mulai memperbaiki dan membangun relasi yang baru sungguh tidak tepat, karena mereka pasti hanya beranjak gak jauh dari pijakan legal AFC/FIFA. Lantas siapa yang bisa menjadi mediator untuk membangun kembali kualitas relasi para pihak yang bertikai?
- Pemerintah (Menpora): tanda tanya besar…
- KONI: tanda tanya besar…
Mengingat ini soal kualitas kedalaman relasi, yang tak bisa dipisahkan dari habit masing-masing orang…maka yang dapat menyatukan adalah ‘nilai-nilai luhur’ yang udah ada sejak zaman nenek moyang kita..nilai-nilai luhur yang penuh dengan ajaran dan teladan bagaimana cara hidup dan cara bertindak sebagai pribadi-pribadi bagian dari bangsa Indonesia yang besar.. Para pendiri bangsa ini telah dengan sangat bijak melihat, mempelajari, melakukan dan merumuskan nilai-nilai luhur itu menjadi sebuah budaya khas Indonesia. Maka menurut gw, sebagai langkah awal sebelum memulai babak baru membuat perencanaan tentang organisasi & kompeptisi bal-balan nasional yang satu, mutlak diperlukan mediator untuk membangun relasi baru bagi mereka pare petinggi (yang diakui dan mengaku) sebagai pemimpin, tokoh, elit industri bal-balan negeri ini.
Menilik tujuan utama adalah ‘membangun relasi’ seperti dipaparkan di atas yang sangat berbuhungan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sejak zaman nenek moyang, maka mediator yang cocok adalah seorang (atau lebih) BUDAYAWAN. Seandainya (alm) Gus Dur atau (alm) Romo Mangunwijaya atau (alm) Nurcholis Madjid masih hidup, mungkin kita bisa menggantangkan harapan pada peran serta mereka. Tapi gw yakin, ada banyak budayawan yang sekarang ini masih ada dan mau memberikan sumbangsih untuk membangun relasi yang ’sehati’ di antara para elit bal-balan nasional ini…
Silakan kalau ada ide atau mau berkomentar tentang hal ini, ga ada satupun komentar yang akan tak delete, kecuali oleh admin Indonesia Soccer News tentunya…hahahaha
BRAVO SEPAKBOLA NASIONAL!
Mau MERDEKA atau tetap dijajaaaah….

MERDEKA

Sabtu, 25 Agustus 2012

Evan Dimas Gagal Bertahan di Barcelona

Nasib baik belum berpihak pada Evan Dimas. Kapten Timnas U-17 ini gagal bertahan lebih lama di raksasa Spanyol, Barcelona.

Dalam deretan 52 nama yang terpampang di website resmi Nike The Chance, tak ada nama Evan. Ia pun gagal mendapatkan kesempatan menimba ilmu 3 bulan lagi di La Masia.

Belum ada komentar yang bisa didapat dari pemain berusia 17 tahun itu. Hingga berita ini diturunkan, Evan masih dalam perjalanan kembali ke tanah air.

Komentar baru bisa didapat dari pelatih Evan di tim PON Jatim, Danur Dara. "Saya juga sudah cek di situs Nike The Chance. Evan gagal dan tanggal 26 ini akan pulang," terangnya pada Indonesia Soccer News, Sabtu (25/8).

Sebagai pelatih yang selama ini menangani Evan, Danur mengaku cukup sedih. Meskipun dengan kegagalan anak asuhnya itu, tim PON Jatim nantinya bisa diperkuat Evan.

Pelatih asal Malang ini pun berharap Evan bisa menerima kegagalan ini. "Jalan untuk menjadi pemain besar memang sulit. Tapi minimal Evan sudah membuka jalan untuk menuju ke sana,"

Selasa, 14 Agustus 2012

Bersih-Bersih, PSSI Bakal Rombak Kepengurusan?

PSSI dikabarkan bakal segera melakukan perombakan dalam struktur mereka. Hal ini terkait dengan upaya mereka menciptakan kepengurusan yang bersih dan efisien.

Menurut salah seorang pengurus PSSI, perombakan ini akan dilakukan oleh PSSI dalam pekan-pekan ini. Salah satu yang bakal digusur adalah pengurus-pengurus yang terindikasi tidak bersih dalam melakukan aktivitasnya.

"Ada pengurus yang terkena dugaan penggelapan uang tiket di penyisihan Piala Asia U-22 di Pekanbaru lalu," ungkap pengurus yang tidak mau disebut namanya tersebut pada Indonesia Soccer News, beberapa waktu lalu.

Sayang, ketika didesak siapa nama yang bakal digusur, pengurus tersebut enggan menjawab. Menurutnya, nama tersebut akan jelas seiring berjalannya waktu.

Selain itu, menurut informasi yang didapat Indonesia soccer News (ISN), bukan hanya pengurus 'kotor' yang akan didepak. Pengurus-pengurus yang memiliki kinerja tidak memuaskan juga akan digeser. Menurut informasi lain yang diterima Bola.net, minimal ada empat atau lima pengurus teras yang kemungkinan besar harus angkat kaki dari Senayan. 
 

Senin, 13 Agustus 2012

IPL Bergulir Januari 2012

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mengungkapkan bakal kembali menggulirkan Liga Primer Indonesia (IPL).

Menurut Djohar, IPL bakal digelar kembali jika dualisme kompetisi antara IPL dengan Liga Super Indonesia (ISL) tidak berhasil disatukan.
 
"Kalau tidak ada penyatuan (IPL) akan jalan sendiri," ujar Djohar kepada wartawan, Senin (13/8/2012).
 
Menurut Djohar, rencananya IPL musim depan bakal digulirkan mulai Januari 2013.  Jadwal tersebut, katanya, adalah kesepatakan yang telah dibuat antara PSSI dengan federasi lain se-Asean.
 
"Mulainya Januari atau Februari karena ini adalah kesepakatan di Asean dan Asia, kesepakatan dengan AFC saat april 2012," katanya.
 

Rapat Joint Committee PSSI Dipindah ke Malaysia

PSSI sepertinya sudah angkat tangan untuk memediasi pertemuan JC (Joint Committee). Setelah tiga kali rencana rapat batal, mereka selanjutnya menyerahkan hal ini ke AFC.

Joint Committee sebelumnya dijadwalkan rapat kedua pada 24 Juli. Ini bagian dari kesepakatan saat rapat pertama kali pada 12 Juli di Hotel MidPlaza Intercontinental, Jakarta. Namun pertemuan itu batal karena AFC dikabarkan banyak agenda.

Sekjen PSSI Tri Goestoro kemudian memediasi waktu pertemuan setelah 24 Juli gagal. Disodorkan tanggal 2 Agustus, AFC merestui untuk 5 Agustus. Namun itu juga gagal juga karena salah satu anggota JC menjalankan umroh ke tanah suci.

"Kemungkinan besar rapat Joint Committee dilakukan di Kuala Lumpur. Ini sebagai solusi setelah Sekjen (PSSI)selalu gagal memediasi tanggal pertemuan kedua pihak," ungkap salah satu anggota JC, Saleh Mukadar, di Jakarta, Senin (13/8/2012).

Saleh menjelaskan, dalam pertemuan nanti akan dipertanyakan ditetapkannya tanggal kickoff Indonesian Super League (ISL). Menurutnya, dalam MoU jelas, JC diminta membuat rumusan kompetisi profesional baru.

Terkait rencana rapat di Kuala Lumpur, Tri Goestoro membenarkan. Namun, rapat itu tetap melalui undangan PSSI yang diketahui AFC. Pertemuan akan dilaksanakan sekitar September.

"Ya benar, rencananya akan dilaksanakan di Kuala Lumpur setelah lebaran,"

Jumat, 10 Agustus 2012

ISL Dihelat, Masalah Tidak Selesai

Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin Husin menegaskan, kepada semua pihak baik itu PSSI ataupun KPSI untuk mematuhi kesepakatan bersama yang sudah disepakati di dalam MoU antara kedua belah pihak di Kuala Lumpur, Malaysia, (7/6/2012).


“FIFA dan AFC sudah membentuk Tim Task Force yang sudah mengarahkan kita untuk menyelesaikan masalah melalui penandatanganan MoU, oleh karena itu di dalam MOU, kita tahu ada beberapa yang harus dikerjakan oleh Joint Committee dan Task Force salah satunya yaitu penyatuan kompetisi, selama ini kan ada dua kompetisi, seharusnya itu satu,” tuturnya saat ditemui di Sekretariat PSSI, Komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (10/8/2012).
Menurut Djohar Arifin, FIFA tidak suka di suatu negara ada kompetisi ganda, sebab akan merugikan pemain dan juga perangkat pertandingan padahal itu aset dari federasi. “Sangat disayangkan kalau ada usaha untuk melakukan kompetisi tandingan, kasihan pemain dan perangkat pertandingan. Tiada untung dengan adanya dua kompetisi ganda, susah untuk mencari dana dan sponsor. Saya meminta kepada semua pihak untuk mematuhi MoU, jangan mencederai MoU, kalau kita mau membangun sepakbola Indonesia,” katanya.
Djohar Arifin mengharapkan, kepada semua pihak untuk jangan mementingkan kepentingan pribadi. “Tidak ada yang menang dan kalah, jika masing-masing masih ngotot mempertahankan apa yang dimau, tentu tidak akan menyelesaikan,”

Kamis, 09 Agustus 2012

Operator Asing Gantikan PT LI Dan PT LPIS Musim Depan

PSSI melalui Bob Hippy, menegaskan bahwa kemungkinan besar untuk musim depan operator asinglah yang akan mengelola kompetisi di Liga Indonesia. Dengan demikian PT Liga Indonesia dan PT LPIS, dipastikan tidak diperkenankan lagi untuk menangani kompetisi di level tertinggi sepakbola Indonesia.
Kondisi sepakbola Indonesia yang masih dilanda konflik internal, ternyata tidak menghalangi pihak-pihak asing untuk menjadi operator kompetisi di Indonesia.
Hal ini diungkapkan salah seorang anggota Komite Eksekutif PSSI, Bob Hippy. Menurut Bob, saat ini sudah banyak operator asing yang menawarkan diri untuk mengelola kompetisi.
“Yang sudah masuk ke kita dari Singapura, Jepang dan Australia” tuturnya seperti yang dilansir Bola.
“Yang jelas, musim depan, kita akan pakai operator asing. Bukan PT Liga Indonesia atau PT Liga Prima Indonesia Sportindo” tambah Bob.
Sebelumnya sebagai langkah rekonsiliasi, PSSI menawarkan agar kompetisi musim mendatang dikelola oleh operator asing.
Hal ini terkait penolakan beberapa klub untuk berkompetisi di Indonesian Premier League, musim lalu.
Mereka beranggapan PT Liga Prima Indonesia Sportindo tak memiliki cukup pengalaman dan kecakapan mengelola liga.
Sementara itu  PSSI tak lagi menunjuk PT Liga Indonesia untuk mengelola kompetisi tertinggi, dengan alasan bahwa mereka menolak untuk diaudit.
Padahal pemegang saham terbesar di PT LI, sesuai dokumen terakhir dari Departemen Hukum dan HAM adalah PSSI.
Lantas bagaimanakah nasib kompetisi sepakbola Indonesia di masa yang akan datang? Menarik untuk disimak.

Rangking FIFA Jeblok, PSSI Djohar Was-was

                                            Indonesia saat berhadapan dengan Filipina

Sejak pergantian kepengurusan PSSI lewat Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Solo, 9 Juli lalu, posisi Indonesia pada rangking FIFA terus menurun. Dalam rilis terakhir FIFA pada 8 Agustus 2012, Indonesia bahkan terjerembab hingga ke posisi 159.

Ini merupakan posisi terburuk Indonesia di FIFA sepanjang sejarah. Peringkat terendah sebelumnya berada di urutan ke-153 pada Desember 2006 lalu. Sedangkan peringkat terbaik yang pernah ditorehkan Indonesia adalah posisi ke-76 pada September 2008 lalu.

Penanggung jawab timnas kepengurusan hasil KLB Solo, Bernhard Limbong mengatakan bahwa kondisi ini tak lepas dari kisruh yang melanda kompetisi Indonesia belakangan ini. Dia berharap, posisi Indonesia bisa membaik dengan mengukir prestasi di Piala AFF 2012.

"Terpenting latihan, latihan dan latihan. Karena di depan akan ada Piala AFF. Kalau masih tidak berprestasi juga akan bahaya. Yang saya tekankan kepada pemain terus berlatih demi meningkatkan prestasi," kata Bernhard saat dihubungi Indonesia Soccer News, Kamis, 9 Agustus 2012.

Sejak KLB PSSI di Solo menghasilkan kepengurusan baru di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin, sepak bola Indonesia terus mengalami penurunan. Bahkan di masa kepengurusan ini, Indonesia sempat menelan kekalahan 0-10 dari Bahrain pada Pra Piala Dunia (PPD) 2014. Ini merupakan kekalahan terburuk timnas sepanjang sejarah.

Kegagalan demi kegagalan yang dialami timnas pun membuat peringkat Indonesia di FIFA terus melorot. Sempat menempati urutan ke-131 pada Agustus 2011 lalu, grafik Indonesia cenderung menurun hingga menyentuh posisi terendah dalam sejarah PSSI, yakni 159.

Peringkat Indonesia Usai KLB Solo:
2011: Juli (137), Agustus (131), September (139), Oktober (140), November (144), Desember (142)
2012: Januari (143), Februari (146), Maret (147), April (151), Mei (151), Juni (151), Juli (159)