KETUA Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Djohar Arifin Husin
menyayangkan sikap Federasi Sepak bola Dunia, FIFA, terhadap
permasalahan yang hampir di organisasinya. Menurutnya, sanksi pembekuan
dari FIFA seakan semakin dekat dengan adanya surat yang disampaikan
kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng.
Di dalam surat yang disampaikan pada 26 November 2012 itu FIFA meminta
kabar situasi terakhir kondisi persepakbolaan tanah air. Surat yang
ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke juga
mengharapkan agar PSSI sudah bisa berada di jalur yang benar
selambat-lambatnya pada 10 Desember 2012.
Djohar menyayangkan jika akhirnya PSSI harus mendapatkan sanksi. "Kami
sendiri mengherankan kenapa kita sebagai anggota yang diganggu oleh
orang luar tetapi malah kami yang dihukum. Ada apa?," kata Djohar saat
ditemui wartawan di sela-sela pertemuan di Kantor Kementerian Pemuda dan
Olahraga, Rabu (5/12).
Hadir dalam pertemuan itu Halim Mahfudz (Sekjen PSSI), Bob Hippy
(Koordinator Bidang Pembinaan). Dari KPSI diwakili oleh Ketum La Nyalla,
Djoko Driyonno, dan Jamal Aziz.
Menurutnya, tidak seharusnya federasi sepak bola dunia, FIFA, bersikap
seperti itu. "Karena kami tidak melanggar satu pasal pun," imbuhnya.
Oleh karena itu, Djohar mengharapkan agar FIFA bisa mendapatkan
pandangan yang berbeda dari permasalahan ini. "Kita berharap FIFA fair
melihat dengan nyata apa yang terjadi, kita mendukung penyelesaian
dengan kelompok yang tidak berada di bawah naungan kita itu," katanya.
Menurutnya, permasalahan ini menjadi lebih sulit mencapai solusi
setelah muncul pihak-pihak yang berada di luar PSSI yang berusaha untuk
bisa mendapat keuntungan dari masalah ini. Dia menilai kesepakatan dari
Joint Committee (JC) – yang berusaha menyatukan kembali PSSI dengan
mereka yang dianggap dalam kelompok ilegal atau KPSI – sulit diambil
jika bertujuan sebagai upaya perebutan kekuasaan.
"Kami melihat ada tekanan dari orang-orang di luar kami yang justru
seakan berupaya merebut kekuasaan," ujarnya. Djohar berharap dengan
surat dari FIFA itu masalah bisa selesai, sehingga Indonesia bisa
diselamatkan. "Kami juga mengharapkan dukungan dari Menpora," imbuhnya.
***
Rabu, 05 Desember 2012
Minggu, 02 Desember 2012
Politisi Ikut Ribut, Desak Djohar Mundur
Tim Nasional Indonesia sudah tersingkir dari AFF Suzuki Cup 2012. Anggota Komisi X DPR, Zulfadhli menegaskan, Djohar Arifin sebaiknya segera mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI. Langkah ini dianggap tepat sebagai wujud pertanggungjawaban atas kegagalan timnas di AFF 2012.
Zulfadhli mengatakan, setelah disingkirkan Malaysia dalam pertandingan yang paling menentukan Sabtu (1/12) malam di Stadion Nasional Bukit Jalil Kuala Lumpur, timnas yang diwakili oleh mayoritas pemain dari Indonesian Premier Lague (IPL) mencatatkan rekor terburuk sepanjang sejarah keikutsertaan di Piala AFF yang dulunya bernama Tiger Cup itu.
“Sepanjang keikutsertaan Indonesia dalam ajang dua tahunan tersebut untuk kedua kalinya Indonesia gagal melaju ke babak semi final, kegagalan pertama diperoleh ketika Singapura ditunjuk sebagai host pada tahun 2006, saat itu Indonesia disingkirkan oleh Tuan Rumah Singapura dan Vietnam,” katanya, Minggu (2/12).
Ia menambahkan, pada 2006 tersebut Indonesia mengakhiri babak penyisihan di posisi ketiga dengan mengumpulkan lima poin dari hasil dua kali imbang dan satu kali kemenangan dan tanpa kekalahan.
Sayangnya Indonesia kalah selisih gol dari Singapura dan Vietnam yang mengumpulkan nilai sama. Secara aggregat Indonesia mencatatkan tujuh kali menciptakan gol berbanding dengan kemasukan lima gol atau surplus dua gol.
Sedangkan pada gelaran AFF kali ini dari tiga kali pertandingan timnas, hanya membukukan empat poin dari satu kali kemenangan, satu kali seri dan satu kali kekalahan.
Mirisnya lagi, kata dia, tidak hanya perolehan poin terendah sepanjang gelaran AFF, akan tetapi dari segi produktivitas gol pun Indonesia hanya sanggup menciptakan tiga gol dan kemasukan empa gol.
“Atau untuk pertama kalinya sepanjang gelaran AFF Cup, Indonesia pulang dengan minus agregat gol, padahal hampir sepanjang turnament yang digulirkan sejak tahun 1996 itu Indonesia selalu melahirkan striker-striker yang haus gol,” pungkas Zulfadhli.
Zulfadhli mengatakan, setelah disingkirkan Malaysia dalam pertandingan yang paling menentukan Sabtu (1/12) malam di Stadion Nasional Bukit Jalil Kuala Lumpur, timnas yang diwakili oleh mayoritas pemain dari Indonesian Premier Lague (IPL) mencatatkan rekor terburuk sepanjang sejarah keikutsertaan di Piala AFF yang dulunya bernama Tiger Cup itu.
“Sepanjang keikutsertaan Indonesia dalam ajang dua tahunan tersebut untuk kedua kalinya Indonesia gagal melaju ke babak semi final, kegagalan pertama diperoleh ketika Singapura ditunjuk sebagai host pada tahun 2006, saat itu Indonesia disingkirkan oleh Tuan Rumah Singapura dan Vietnam,” katanya, Minggu (2/12).
Ia menambahkan, pada 2006 tersebut Indonesia mengakhiri babak penyisihan di posisi ketiga dengan mengumpulkan lima poin dari hasil dua kali imbang dan satu kali kemenangan dan tanpa kekalahan.
Sayangnya Indonesia kalah selisih gol dari Singapura dan Vietnam yang mengumpulkan nilai sama. Secara aggregat Indonesia mencatatkan tujuh kali menciptakan gol berbanding dengan kemasukan lima gol atau surplus dua gol.
Sedangkan pada gelaran AFF kali ini dari tiga kali pertandingan timnas, hanya membukukan empat poin dari satu kali kemenangan, satu kali seri dan satu kali kekalahan.
Mirisnya lagi, kata dia, tidak hanya perolehan poin terendah sepanjang gelaran AFF, akan tetapi dari segi produktivitas gol pun Indonesia hanya sanggup menciptakan tiga gol dan kemasukan empa gol.
“Atau untuk pertama kalinya sepanjang gelaran AFF Cup, Indonesia pulang dengan minus agregat gol, padahal hampir sepanjang turnament yang digulirkan sejak tahun 1996 itu Indonesia selalu melahirkan striker-striker yang haus gol,” pungkas Zulfadhli.
Sabtu, 24 November 2012
Laos Tak Begitu Paham Kekuatan Timnas Indonesia
Jelang duel perdana timnas Indonesia di Piala AFF 2012 kubu lawan mengaku tak begitu paham kekuatan Irfan Bachdim cs.
Pelatih Laos, Kokichi Kimura mengaku belum mengetahui dengan pasti kekuatan Timnas Indonesia. Selama ini pihaknya hanya memantau kekuatan Indonesia dari siaran televisi.
"Indonesia adalah tim yang bagus. Besok adalah pertandingan yang bagus," katanya dalam konferensi pers.
Menurut Kimura, guna menghadapi Timnas Indonesia pihaknya telah mempersiapkan diri dengan baik termasuk menyiapkan beberapa formasi untuk menghadang tekanan dari tim lawan.
"Tergantung situasi. Kemungkinan kami akan bermain dengan 4-5-1 atau bisa saja 4-1-4-1," kata mantan manajer klub J-League, Yokohama F Marinos itu.
Setelah menghadapi Laos, Timnas Garuda selanjutnya ditantang oleh Singapura, Rabu (28/11) dan di pertandingan terakhir menghadapi tuan rumah Malaysia, Sabtu (1/12).
Pelatih Laos, Kokichi Kimura mengaku belum mengetahui dengan pasti kekuatan Timnas Indonesia. Selama ini pihaknya hanya memantau kekuatan Indonesia dari siaran televisi.
"Indonesia adalah tim yang bagus. Besok adalah pertandingan yang bagus," katanya dalam konferensi pers.
Menurut Kimura, guna menghadapi Timnas Indonesia pihaknya telah mempersiapkan diri dengan baik termasuk menyiapkan beberapa formasi untuk menghadang tekanan dari tim lawan.
"Tergantung situasi. Kemungkinan kami akan bermain dengan 4-5-1 atau bisa saja 4-1-4-1," kata mantan manajer klub J-League, Yokohama F Marinos itu.
Setelah menghadapi Laos, Timnas Garuda selanjutnya ditantang oleh Singapura, Rabu (28/11) dan di pertandingan terakhir menghadapi tuan rumah Malaysia, Sabtu (1/12).
Jumat, 16 November 2012
Jakmania Ingin Hapus Status Musafir
The Jakmania, julukan suporter Persija Jakarta, bertekad
ingin menghapus status tak mengenakkan yang melekat pada klub kesayangan
mereka itu. Status itu tak lain adalah status klub musafir.
Oleh karena itu, melalui Ketua Umumnya, Larico Ranggamone, The Jakmania berharap agar Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dapat segera merealisasikan janjinya untuk membangun stadion yang representatif.
"Sebab, tidak mungkin kami terus-terusan memboyong anggota untuk menyaksikan Persija menjalani laga kandang yang digelar di luar Jakarta. Kami ingin melihat Persija berlaga di Jakarta, caranya dengan memiliki stadion baru selain Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK),"
"Apalagi, sebagai klub yang bermain di kompetisi kasta paling atas, selayaknya Persija memiliki Stadion sendiri. Stadion yang akan menjadi kebanggaan para pendukungnya. Dengan begitu, juga mampu membuka kans Persija untuk meraih gelar juara," imbuh Larico.
Ia menambahkan bahwa Jokowi memiliki perhatian khusus terhadap Persija dan sempat menjanjikan pembangunan stadion baru berbandrol Rp1,5 triliun. Mantan wwalikota Solo ini memang pernah berucap kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/10), bahwa ia akan membangun stadion untuk latihan rutin, atau tanding bertaraf nasional dan internasional.
Pasalnya, dengan memiliki stadion sendiri, Joko Widodo percaya jika kemampuan para pemain Macan Kemayoran akan meningkat secara teknik dan taktik.
"Persija harus menjadi klub yang solid dengan ditopang gabungan dari para pemain muda dan senior. Selain itu, memiliki sponsor elit. Sebab selama ini, kami prihatin dengan kondisi Persija yang seperti tersingkir dari rumahnya," ucapnya kala itu.
"Tidak hanya Gubernur DKI Jakarta, tapi pihak kepolisian juga harus membantu agar Persija bisa menjadi raja di rumahnya sendiri, yakni di Jakarta,"
Oleh karena itu, melalui Ketua Umumnya, Larico Ranggamone, The Jakmania berharap agar Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dapat segera merealisasikan janjinya untuk membangun stadion yang representatif.
"Sebab, tidak mungkin kami terus-terusan memboyong anggota untuk menyaksikan Persija menjalani laga kandang yang digelar di luar Jakarta. Kami ingin melihat Persija berlaga di Jakarta, caranya dengan memiliki stadion baru selain Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK),"
"Apalagi, sebagai klub yang bermain di kompetisi kasta paling atas, selayaknya Persija memiliki Stadion sendiri. Stadion yang akan menjadi kebanggaan para pendukungnya. Dengan begitu, juga mampu membuka kans Persija untuk meraih gelar juara," imbuh Larico.
Ia menambahkan bahwa Jokowi memiliki perhatian khusus terhadap Persija dan sempat menjanjikan pembangunan stadion baru berbandrol Rp1,5 triliun. Mantan wwalikota Solo ini memang pernah berucap kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/10), bahwa ia akan membangun stadion untuk latihan rutin, atau tanding bertaraf nasional dan internasional.
Pasalnya, dengan memiliki stadion sendiri, Joko Widodo percaya jika kemampuan para pemain Macan Kemayoran akan meningkat secara teknik dan taktik.
"Persija harus menjadi klub yang solid dengan ditopang gabungan dari para pemain muda dan senior. Selain itu, memiliki sponsor elit. Sebab selama ini, kami prihatin dengan kondisi Persija yang seperti tersingkir dari rumahnya," ucapnya kala itu.
"Tidak hanya Gubernur DKI Jakarta, tapi pihak kepolisian juga harus membantu agar Persija bisa menjadi raja di rumahnya sendiri, yakni di Jakarta,"
Nil Maizar Temukan Cara Hadapi Kamerun
Pelatih tim nasional Indonesia senior, Nil Maizar, mengaku sudah menemukan strategi yang tepat guna meraih kemenangan dari Timnas Kamerun.
Skuad Garuda memang dijadwalkan akan meladeni tim asal benua Afrika
tersebut dalam laga uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK),
Senayan, Jakarta, Sabtu (17/11).
Nil Maizar menjelaskan bahwa cara yang akan digunakannya adalah tetap mempertahankan skema permainan seperti ketika beruji coba lawan Timnas Timor Leste di tempat yang sama, Rabu (14/11) kemarin.
Strategi yang akan digunakan eks pelatih Semen Padang itu bertumpu pada penguasaan bola pada lini tengah dan berupaya membangun serangan dari kedua sisi sayap. "Mempertahankan skema permainan sangat penting dilakukan demi mematangkan persiapan. Saya berharap, laga uji coba mampu memberikan peningkatan koordinasi antar lini," ucapnya.
"Sebab, berkaca pada laga lawan Timor Leste, para pemain sangat mudah kehilangan bola. Kami harus lebih meningkatkan tensi serangan dan lebih kreatif," pungkas pelatih berusia 43 tahun tersebut.
Nil Maizar menjelaskan bahwa cara yang akan digunakannya adalah tetap mempertahankan skema permainan seperti ketika beruji coba lawan Timnas Timor Leste di tempat yang sama, Rabu (14/11) kemarin.
Strategi yang akan digunakan eks pelatih Semen Padang itu bertumpu pada penguasaan bola pada lini tengah dan berupaya membangun serangan dari kedua sisi sayap. "Mempertahankan skema permainan sangat penting dilakukan demi mematangkan persiapan. Saya berharap, laga uji coba mampu memberikan peningkatan koordinasi antar lini," ucapnya.
"Sebab, berkaca pada laga lawan Timor Leste, para pemain sangat mudah kehilangan bola. Kami harus lebih meningkatkan tensi serangan dan lebih kreatif," pungkas pelatih berusia 43 tahun tersebut.
Senin, 24 September 2012
Timnas Indonesia Buta Kekuatan Brunei
Timnas Indonesia akan melakoni pertandingan uji coba melawan
Brunei Darrusalam, Rabu (25/9/2012). Namun, mereka belum mengetahui
kekuatan calon lawannya tersebut.
Uji coba lawan Brunei menjadi bagian dari persiapan jelang Piala AFF November mendatang di Malaysia-Thailand. Sebelumnya, Indonesia sudah berhadapan dengan Korea Utara dan Vietnam. Jelang lawan Brunei, pelatih Timnas Indonesia, Nil Maizar, mengaku tidak mengetahui kekuatan lawannya.
"Saya belum tahu kekuatan mereka (Brunei). Saya hanya pernah melihat Tim U-22 mereka saat tampil di Turnamen Hassanal Bolkiah. Organisasi permainannya cukup bagus," kata Nil, di Kantor PSSI, Selasa (24/9/2012) kemarin.
Meski belum mengetahui kekuatan Brunei, Nil meminta anak asuhnya tampil serius. Ia juga meminta para pdmainnya tidak memandang remeh Brunei meski peringkatnya jauh di bawah Indonesia.
"Jika dilihat dari analisa usai pertandingan lawan Korea Utara, anak-anak tampil cukup baik, namun masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Setelah melawan Brunei, kami akan melakukan evaluasi sebelum memangggil 30 pemain untuk Training Camp dan mendaftarkan 23 pemain untuk tampil di AFF," ujarnya.
Menurut rencana, Indonesia bertolak ke Brunei pukul 05.00 WIB pagi tadi. Setelah tiba di Brunei, Timnas akan segera menggelar latihan dan mencoba lapangan di sore hari.
Nil membawa 19 pemain untuk laga uji coba melawan Brunei. Berikut adalah 19 pemain yang dibawa ke Brunei:
Endra Prasetya, Wahyu Tri Nugroho, Samsidar, Hengky Ardiles, Hamdi Ramdhan, Wahyu Wijiastanto, Novan Setya Sasongko, Nopendi, Fachrudin, Elie Aiboy, Taufiq, Vendry Mofu, Jajang Paliama, Rasyid Assyahid Bakrie, Hendra Adi Bayauw, Irfan Bachdim, Samsul Arif, Muhammad Nur Iskandar, M. Rahmat.
Uji coba lawan Brunei menjadi bagian dari persiapan jelang Piala AFF November mendatang di Malaysia-Thailand. Sebelumnya, Indonesia sudah berhadapan dengan Korea Utara dan Vietnam. Jelang lawan Brunei, pelatih Timnas Indonesia, Nil Maizar, mengaku tidak mengetahui kekuatan lawannya.
"Saya belum tahu kekuatan mereka (Brunei). Saya hanya pernah melihat Tim U-22 mereka saat tampil di Turnamen Hassanal Bolkiah. Organisasi permainannya cukup bagus," kata Nil, di Kantor PSSI, Selasa (24/9/2012) kemarin.
Meski belum mengetahui kekuatan Brunei, Nil meminta anak asuhnya tampil serius. Ia juga meminta para pdmainnya tidak memandang remeh Brunei meski peringkatnya jauh di bawah Indonesia.
"Jika dilihat dari analisa usai pertandingan lawan Korea Utara, anak-anak tampil cukup baik, namun masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Setelah melawan Brunei, kami akan melakukan evaluasi sebelum memangggil 30 pemain untuk Training Camp dan mendaftarkan 23 pemain untuk tampil di AFF," ujarnya.
Menurut rencana, Indonesia bertolak ke Brunei pukul 05.00 WIB pagi tadi. Setelah tiba di Brunei, Timnas akan segera menggelar latihan dan mencoba lapangan di sore hari.
Nil membawa 19 pemain untuk laga uji coba melawan Brunei. Berikut adalah 19 pemain yang dibawa ke Brunei:
Endra Prasetya, Wahyu Tri Nugroho, Samsidar, Hengky Ardiles, Hamdi Ramdhan, Wahyu Wijiastanto, Novan Setya Sasongko, Nopendi, Fachrudin, Elie Aiboy, Taufiq, Vendry Mofu, Jajang Paliama, Rasyid Assyahid Bakrie, Hendra Adi Bayauw, Irfan Bachdim, Samsul Arif, Muhammad Nur Iskandar, M. Rahmat.
Minggu, 26 Agustus 2012
Roh Organisasi & Budayawan, Sebuah Tawaran Pemikiran Untuk Pakde Djohar
Organisasi bal-balan nasional bernama PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) kini sedang dilanda perpecahan, carut-marut…SAKIT! Kalau ada yang gak setuju sama statement ini, itu hak masing-masing. Sakitnya organisasi ini bak virus menular dari pusat ke daerah-daerah dan tentu saja menular juga ke salah satu soko guru pembangunan industri bal-balan nasional: KOMPETISI juga sedang SAKIT!
Akar masalah terjadinya sakit ini udah banyak dianalisa, diungkap, dibahas bahkan didebatkan baik debat pilot maupun debat kusir! Mari kita gunakan kesalahan-kesalahan masa lalu sebagai bahan evaluasi dan refleksi, bukan digunakan sebagai peluru untuk saling menyerang satu sama lain.
Kenyataannya, saat ini udah dibuka sebuah pintu masuk menuju impian masa depan industri bal-balan nasional, MOU dengan JC-nya…tapi lagi-lagi, pengusus PSSI, petinggi KPSI dan para anggota JC masih aja membawa habit lama dalam menyikapi masalah ini, bukannya mulai ber-refleksi untuk mengkreasi hal-hal baru guna mendorong percepatan kinerja JC…APA YANG SALAH?
Roh Organisasi
Rekan kompasioner Manly Villa getol mempromosikan filosofi ’sapu lidi’ untuk organisasi PSSI, gw sangat setuju banget lah. Supaya organisasi ini bisa sembuh dari sakit, melanjutkan hidup bahkan menjadi lebih hidup, rasanya harus dihembuskan sebuah roh. Ya ini pasti tidak orisinil, tapi gw menawarkan sebuah spirit organisasi bwat PSSI agar menjadi organisasi bal-balan nasional yang satu, solid dan berkualitas dan tentu saja menjadi hidup: “ONE HEART - EQUAL - WORK AS A TEAM” atau terjemahan bebasnya “SEHATI - SETARA - BEKERJA SEBAGAI SEBUAH TIM”…
ONE HEART (SEHATI), sebuah kualitas bangunan relasi di antara sesama anggota tim. Kedalaman relasi sampai ke hati tentu menjadi tujuan anggota tim. Saling mengenal dengan baik sampai ke hati, ibarat sebuah cuplikan puisi sederhana: “aku mengenalmu sampai ke dalam hatimu..kamu mengenalku sampai ke dalam hatiku…maka kita akan saling jatuh cinta…” itulah yg seharusnya dibangun antar sesama anggota tim dalam organisasi PSSI.
EQUAL (SETARA), sebuah kualitas cara pandang ketika masing-masing menjalankan fungsinya dalam organisasi. Duduk sama rendah berdiri sama tinggi..(hohhoho kalo lagi tidur mah terserah mo telentang, tengkurap ato ngringkel…). Dengan relasi yg udah sangat dalam memungkinkan para anggota tim untuk saling berdiskusi/sharing..tidak ada yg lebih jago karena mereka berkesempatan untuk saling belajar..kalo toh ada atasan dan bawahan itu karena perbedaan besar kecilnya tanggung jawab saja.
WORK AS A TEAM (BEKERJA SEBAGAI SEBUAH TIM), sebuah kualitas cara bertindak yang mengacu pada filosofi sapu lidi, masing-masing menjalankan fungsi uniknya, merupakan satu kesatuan langkah menuju tujuan yang sama. Dalam konteks Sepak Bola nasional ada 3 tujuan utama: organisasi PSSI yang satu, solid dan hidup; liga profesional yang satu dan berkualitas; tim nasional yg handal…
Mulai Dari Mana?
Realita, kini kualitas relasi di antara sesama para pelaku industri Sepak Bola nasional terutama di tingkat elit sedang sakit kritis. Inilah hal pertama dan utama yang harus dibenahi dulu. Dalam tataran sempit, bagaimana mungkin mengharapkan para anggota JC dapat duduk bersama, mengedepankan suara hati dan pikiran yang jernih untuk membuat perencanaan masa depan industri bal-balan nasional, sementara bangunan relasi di antara mereka sangat garing? Bagaimana mungkin pula kita membayangkan seorang Pakde Djohar cs duduk bersama dengan LNM cs untuk membahas impian industri bal-balan nasional, sementara kualitar relasi di antara mereka hampir mati?
Realita, kini kualitas relasi di antara sesama para pelaku industri Sepak Bola nasional terutama di tingkat elit sedang sakit kritis. Inilah hal pertama dan utama yang harus dibenahi dulu. Dalam tataran sempit, bagaimana mungkin mengharapkan para anggota JC dapat duduk bersama, mengedepankan suara hati dan pikiran yang jernih untuk membuat perencanaan masa depan industri bal-balan nasional, sementara bangunan relasi di antara mereka sangat garing? Bagaimana mungkin pula kita membayangkan seorang Pakde Djohar cs duduk bersama dengan LNM cs untuk membahas impian industri bal-balan nasional, sementara kualitar relasi di antara mereka hampir mati?
Mengharapkan Tim Task Force AFC untuk menjadi mediator guna mulai memperbaiki dan membangun relasi yang baru sungguh tidak tepat, karena mereka pasti hanya beranjak gak jauh dari pijakan legal AFC/FIFA. Lantas siapa yang bisa menjadi mediator untuk membangun kembali kualitas relasi para pihak yang bertikai?
- Pemerintah (Menpora): tanda tanya besar…
- KONI: tanda tanya besar…
Mengingat ini soal kualitas kedalaman relasi, yang tak bisa dipisahkan dari habit masing-masing orang…maka yang dapat menyatukan adalah ‘nilai-nilai luhur’ yang udah ada sejak zaman nenek moyang kita..nilai-nilai luhur yang penuh dengan ajaran dan teladan bagaimana cara hidup dan cara bertindak sebagai pribadi-pribadi bagian dari bangsa Indonesia yang besar.. Para pendiri bangsa ini telah dengan sangat bijak melihat, mempelajari, melakukan dan merumuskan nilai-nilai luhur itu menjadi sebuah budaya khas Indonesia. Maka menurut gw, sebagai langkah awal sebelum memulai babak baru membuat perencanaan tentang organisasi & kompeptisi bal-balan nasional yang satu, mutlak diperlukan mediator untuk membangun relasi baru bagi mereka pare petinggi (yang diakui dan mengaku) sebagai pemimpin, tokoh, elit industri bal-balan negeri ini.
Menilik tujuan utama adalah ‘membangun relasi’ seperti dipaparkan di atas yang sangat berbuhungan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sejak zaman nenek moyang, maka mediator yang cocok adalah seorang (atau lebih) BUDAYAWAN. Seandainya (alm) Gus Dur atau (alm) Romo Mangunwijaya atau (alm) Nurcholis Madjid masih hidup, mungkin kita bisa menggantangkan harapan pada peran serta mereka. Tapi gw yakin, ada banyak budayawan yang sekarang ini masih ada dan mau memberikan sumbangsih untuk membangun relasi yang ’sehati’ di antara para elit bal-balan nasional ini…
Silakan kalau ada ide atau mau berkomentar tentang hal ini, ga ada satupun komentar yang akan tak delete, kecuali oleh admin Indonesia Soccer News tentunya…hahahaha
BRAVO SEPAKBOLA NASIONAL!
Mau MERDEKA atau tetap dijajaaaah….
MERDEKA
MERDEKA
Sabtu, 25 Agustus 2012
Evan Dimas Gagal Bertahan di Barcelona
Nasib baik belum berpihak pada Evan Dimas. Kapten Timnas U-17 ini gagal bertahan lebih lama di raksasa Spanyol, Barcelona.
Dalam deretan 52 nama yang terpampang di website resmi Nike The Chance, tak ada nama Evan. Ia pun gagal mendapatkan kesempatan menimba ilmu 3 bulan lagi di La Masia.
Belum ada komentar yang bisa didapat dari pemain berusia 17 tahun itu. Hingga berita ini diturunkan, Evan masih dalam perjalanan kembali ke tanah air.
Komentar baru bisa didapat dari pelatih Evan di tim PON Jatim, Danur Dara. "Saya juga sudah cek di situs Nike The Chance. Evan gagal dan tanggal 26 ini akan pulang," terangnya pada Indonesia Soccer News, Sabtu (25/8).
Sebagai pelatih yang selama ini menangani Evan, Danur mengaku cukup sedih. Meskipun dengan kegagalan anak asuhnya itu, tim PON Jatim nantinya bisa diperkuat Evan.
Pelatih asal Malang ini pun berharap Evan bisa menerima kegagalan ini. "Jalan untuk menjadi pemain besar memang sulit. Tapi minimal Evan sudah membuka jalan untuk menuju ke sana,"
Dalam deretan 52 nama yang terpampang di website resmi Nike The Chance, tak ada nama Evan. Ia pun gagal mendapatkan kesempatan menimba ilmu 3 bulan lagi di La Masia.
Belum ada komentar yang bisa didapat dari pemain berusia 17 tahun itu. Hingga berita ini diturunkan, Evan masih dalam perjalanan kembali ke tanah air.
Komentar baru bisa didapat dari pelatih Evan di tim PON Jatim, Danur Dara. "Saya juga sudah cek di situs Nike The Chance. Evan gagal dan tanggal 26 ini akan pulang," terangnya pada Indonesia Soccer News, Sabtu (25/8).
Sebagai pelatih yang selama ini menangani Evan, Danur mengaku cukup sedih. Meskipun dengan kegagalan anak asuhnya itu, tim PON Jatim nantinya bisa diperkuat Evan.
Pelatih asal Malang ini pun berharap Evan bisa menerima kegagalan ini. "Jalan untuk menjadi pemain besar memang sulit. Tapi minimal Evan sudah membuka jalan untuk menuju ke sana,"
Selasa, 14 Agustus 2012
Bersih-Bersih, PSSI Bakal Rombak Kepengurusan?
PSSI
dikabarkan bakal segera melakukan perombakan dalam struktur mereka. Hal
ini terkait dengan upaya mereka menciptakan kepengurusan yang bersih
dan efisien.
Menurut salah seorang pengurus PSSI, perombakan ini akan dilakukan oleh PSSI dalam pekan-pekan ini. Salah satu yang bakal digusur adalah pengurus-pengurus yang terindikasi tidak bersih dalam melakukan aktivitasnya.
"Ada pengurus yang terkena dugaan penggelapan uang tiket di penyisihan Piala Asia U-22 di Pekanbaru lalu," ungkap pengurus yang tidak mau disebut namanya tersebut pada Indonesia Soccer News, beberapa waktu lalu.
Sayang, ketika didesak siapa nama yang bakal digusur, pengurus tersebut enggan menjawab. Menurutnya, nama tersebut akan jelas seiring berjalannya waktu.
Selain itu, menurut informasi yang didapat Indonesia soccer News (ISN), bukan hanya pengurus 'kotor' yang akan didepak. Pengurus-pengurus yang memiliki kinerja tidak memuaskan juga akan digeser. Menurut informasi lain yang diterima Bola.net, minimal ada empat atau lima pengurus teras yang kemungkinan besar harus angkat kaki dari Senayan.
Menurut salah seorang pengurus PSSI, perombakan ini akan dilakukan oleh PSSI dalam pekan-pekan ini. Salah satu yang bakal digusur adalah pengurus-pengurus yang terindikasi tidak bersih dalam melakukan aktivitasnya.
"Ada pengurus yang terkena dugaan penggelapan uang tiket di penyisihan Piala Asia U-22 di Pekanbaru lalu," ungkap pengurus yang tidak mau disebut namanya tersebut pada Indonesia Soccer News, beberapa waktu lalu.
Sayang, ketika didesak siapa nama yang bakal digusur, pengurus tersebut enggan menjawab. Menurutnya, nama tersebut akan jelas seiring berjalannya waktu.
Selain itu, menurut informasi yang didapat Indonesia soccer News (ISN), bukan hanya pengurus 'kotor' yang akan didepak. Pengurus-pengurus yang memiliki kinerja tidak memuaskan juga akan digeser. Menurut informasi lain yang diterima Bola.net, minimal ada empat atau lima pengurus teras yang kemungkinan besar harus angkat kaki dari Senayan.
Senin, 13 Agustus 2012
IPL Bergulir Januari 2012
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mengungkapkan bakal kembali menggulirkan Liga Primer Indonesia (IPL).
Menurut Djohar, IPL bakal digelar kembali jika dualisme kompetisi
antara IPL dengan Liga Super Indonesia (ISL) tidak berhasil disatukan.
"Kalau tidak ada penyatuan (IPL) akan jalan sendiri," ujar Djohar kepada wartawan, Senin (13/8/2012).
Menurut
Djohar, rencananya IPL musim depan bakal digulirkan mulai Januari 2013.
Jadwal tersebut, katanya, adalah kesepatakan yang telah dibuat antara
PSSI dengan federasi lain se-Asean.
"Mulainya
Januari atau Februari karena ini adalah kesepakatan di Asean dan Asia,
kesepakatan dengan AFC saat april 2012," katanya.
Rapat Joint Committee PSSI Dipindah ke Malaysia
PSSI sepertinya sudah angkat tangan untuk memediasi pertemuan JC (Joint Committee). Setelah tiga kali rencana rapat batal, mereka selanjutnya menyerahkan hal ini ke AFC.
Joint Committee sebelumnya dijadwalkan rapat kedua pada 24 Juli. Ini bagian dari kesepakatan saat rapat pertama kali pada 12 Juli di Hotel MidPlaza Intercontinental, Jakarta. Namun pertemuan itu batal karena AFC dikabarkan banyak agenda.
Sekjen PSSI Tri Goestoro kemudian memediasi waktu pertemuan setelah 24 Juli gagal. Disodorkan tanggal 2 Agustus, AFC merestui untuk 5 Agustus. Namun itu juga gagal juga karena salah satu anggota JC menjalankan umroh ke tanah suci.
"Kemungkinan besar rapat Joint Committee dilakukan di Kuala Lumpur. Ini sebagai solusi setelah Sekjen (PSSI)selalu gagal memediasi tanggal pertemuan kedua pihak," ungkap salah satu anggota JC, Saleh Mukadar, di Jakarta, Senin (13/8/2012).
Saleh menjelaskan, dalam pertemuan nanti akan dipertanyakan ditetapkannya tanggal kickoff Indonesian Super League (ISL). Menurutnya, dalam MoU jelas, JC diminta membuat rumusan kompetisi profesional baru.
Terkait rencana rapat di Kuala Lumpur, Tri Goestoro membenarkan. Namun, rapat itu tetap melalui undangan PSSI yang diketahui AFC. Pertemuan akan dilaksanakan sekitar September.
"Ya benar, rencananya akan dilaksanakan di Kuala Lumpur setelah lebaran,"
Joint Committee sebelumnya dijadwalkan rapat kedua pada 24 Juli. Ini bagian dari kesepakatan saat rapat pertama kali pada 12 Juli di Hotel MidPlaza Intercontinental, Jakarta. Namun pertemuan itu batal karena AFC dikabarkan banyak agenda.
Sekjen PSSI Tri Goestoro kemudian memediasi waktu pertemuan setelah 24 Juli gagal. Disodorkan tanggal 2 Agustus, AFC merestui untuk 5 Agustus. Namun itu juga gagal juga karena salah satu anggota JC menjalankan umroh ke tanah suci.
"Kemungkinan besar rapat Joint Committee dilakukan di Kuala Lumpur. Ini sebagai solusi setelah Sekjen (PSSI)selalu gagal memediasi tanggal pertemuan kedua pihak," ungkap salah satu anggota JC, Saleh Mukadar, di Jakarta, Senin (13/8/2012).
Saleh menjelaskan, dalam pertemuan nanti akan dipertanyakan ditetapkannya tanggal kickoff Indonesian Super League (ISL). Menurutnya, dalam MoU jelas, JC diminta membuat rumusan kompetisi profesional baru.
Terkait rencana rapat di Kuala Lumpur, Tri Goestoro membenarkan. Namun, rapat itu tetap melalui undangan PSSI yang diketahui AFC. Pertemuan akan dilaksanakan sekitar September.
"Ya benar, rencananya akan dilaksanakan di Kuala Lumpur setelah lebaran,"
Jumat, 10 Agustus 2012
ISL Dihelat, Masalah Tidak Selesai
Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar
Arifin Husin menegaskan, kepada semua pihak baik itu PSSI ataupun KPSI
untuk mematuhi kesepakatan bersama yang sudah disepakati di dalam MoU
antara kedua belah pihak di Kuala Lumpur, Malaysia, (7/6/2012).
“FIFA dan AFC sudah membentuk Tim Task Force yang sudah mengarahkan kita untuk menyelesaikan masalah melalui penandatanganan MoU, oleh karena itu di dalam MOU, kita tahu ada beberapa yang harus dikerjakan oleh Joint Committee dan Task Force salah satunya yaitu penyatuan kompetisi, selama ini kan ada dua kompetisi, seharusnya itu satu,” tuturnya saat ditemui di Sekretariat PSSI, Komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (10/8/2012).
Menurut Djohar Arifin, FIFA tidak suka di suatu negara ada kompetisi ganda, sebab akan merugikan pemain dan juga perangkat pertandingan padahal itu aset dari federasi. “Sangat disayangkan kalau ada usaha untuk melakukan kompetisi tandingan, kasihan pemain dan perangkat pertandingan. Tiada untung dengan adanya dua kompetisi ganda, susah untuk mencari dana dan sponsor. Saya meminta kepada semua pihak untuk mematuhi MoU, jangan mencederai MoU, kalau kita mau membangun sepakbola Indonesia,” katanya.
Djohar Arifin mengharapkan, kepada semua pihak untuk jangan mementingkan kepentingan pribadi. “Tidak ada yang menang dan kalah, jika masing-masing masih ngotot mempertahankan apa yang dimau, tentu tidak akan menyelesaikan,”
“FIFA dan AFC sudah membentuk Tim Task Force yang sudah mengarahkan kita untuk menyelesaikan masalah melalui penandatanganan MoU, oleh karena itu di dalam MOU, kita tahu ada beberapa yang harus dikerjakan oleh Joint Committee dan Task Force salah satunya yaitu penyatuan kompetisi, selama ini kan ada dua kompetisi, seharusnya itu satu,” tuturnya saat ditemui di Sekretariat PSSI, Komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (10/8/2012).
Menurut Djohar Arifin, FIFA tidak suka di suatu negara ada kompetisi ganda, sebab akan merugikan pemain dan juga perangkat pertandingan padahal itu aset dari federasi. “Sangat disayangkan kalau ada usaha untuk melakukan kompetisi tandingan, kasihan pemain dan perangkat pertandingan. Tiada untung dengan adanya dua kompetisi ganda, susah untuk mencari dana dan sponsor. Saya meminta kepada semua pihak untuk mematuhi MoU, jangan mencederai MoU, kalau kita mau membangun sepakbola Indonesia,” katanya.
Djohar Arifin mengharapkan, kepada semua pihak untuk jangan mementingkan kepentingan pribadi. “Tidak ada yang menang dan kalah, jika masing-masing masih ngotot mempertahankan apa yang dimau, tentu tidak akan menyelesaikan,”
Kamis, 09 Agustus 2012
Operator Asing Gantikan PT LI Dan PT LPIS Musim Depan
PSSI melalui Bob Hippy, menegaskan bahwa kemungkinan
besar untuk musim depan operator asinglah yang akan mengelola kompetisi
di Liga Indonesia. Dengan demikian PT Liga Indonesia dan PT LPIS, dipastikan tidak diperkenankan lagi untuk menangani kompetisi di level tertinggi sepakbola Indonesia.
Kondisi sepakbola Indonesia yang masih dilanda konflik internal, ternyata tidak menghalangi pihak-pihak asing untuk menjadi operator kompetisi di Indonesia.
Hal ini diungkapkan salah seorang anggota Komite Eksekutif PSSI, Bob Hippy. Menurut Bob, saat ini sudah banyak operator asing yang menawarkan diri untuk mengelola kompetisi.
Hal ini terkait penolakan beberapa klub untuk berkompetisi di Indonesian Premier League, musim lalu.
Mereka beranggapan PT Liga Prima Indonesia Sportindo tak memiliki cukup pengalaman dan kecakapan mengelola liga.
Sementara itu PSSI tak lagi menunjuk PT Liga Indonesia untuk mengelola kompetisi tertinggi, dengan alasan bahwa mereka menolak untuk diaudit.
Padahal pemegang saham terbesar di PT LI, sesuai dokumen terakhir dari Departemen Hukum dan HAM adalah PSSI.
Lantas bagaimanakah nasib kompetisi sepakbola Indonesia di masa yang akan datang? Menarik untuk disimak.
Kondisi sepakbola Indonesia yang masih dilanda konflik internal, ternyata tidak menghalangi pihak-pihak asing untuk menjadi operator kompetisi di Indonesia.
Hal ini diungkapkan salah seorang anggota Komite Eksekutif PSSI, Bob Hippy. Menurut Bob, saat ini sudah banyak operator asing yang menawarkan diri untuk mengelola kompetisi.
“Yang sudah masuk ke kita dari Singapura, Jepang dan Australia” tuturnya seperti yang dilansir Bola.Sebelumnya sebagai langkah rekonsiliasi, PSSI menawarkan agar kompetisi musim mendatang dikelola oleh operator asing.
“Yang jelas, musim depan, kita akan pakai operator asing. Bukan PT Liga Indonesia atau PT Liga Prima Indonesia Sportindo” tambah Bob.
Hal ini terkait penolakan beberapa klub untuk berkompetisi di Indonesian Premier League, musim lalu.
Mereka beranggapan PT Liga Prima Indonesia Sportindo tak memiliki cukup pengalaman dan kecakapan mengelola liga.
Sementara itu PSSI tak lagi menunjuk PT Liga Indonesia untuk mengelola kompetisi tertinggi, dengan alasan bahwa mereka menolak untuk diaudit.
Padahal pemegang saham terbesar di PT LI, sesuai dokumen terakhir dari Departemen Hukum dan HAM adalah PSSI.
Lantas bagaimanakah nasib kompetisi sepakbola Indonesia di masa yang akan datang? Menarik untuk disimak.
Rangking FIFA Jeblok, PSSI Djohar Was-was
Indonesia saat berhadapan dengan Filipina
Sejak pergantian kepengurusan PSSI lewat Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Solo, 9 Juli lalu, posisi Indonesia pada rangking FIFA terus menurun. Dalam rilis terakhir FIFA pada 8 Agustus 2012, Indonesia bahkan terjerembab hingga ke posisi 159.
Ini merupakan posisi terburuk Indonesia di FIFA sepanjang sejarah. Peringkat terendah sebelumnya berada di urutan ke-153 pada Desember 2006 lalu. Sedangkan peringkat terbaik yang pernah ditorehkan Indonesia adalah posisi ke-76 pada September 2008 lalu.
Penanggung jawab timnas kepengurusan hasil KLB Solo, Bernhard Limbong mengatakan bahwa kondisi ini tak lepas dari kisruh yang melanda kompetisi Indonesia belakangan ini. Dia berharap, posisi Indonesia bisa membaik dengan mengukir prestasi di Piala AFF 2012.
"Terpenting latihan, latihan dan latihan. Karena di depan akan ada Piala AFF. Kalau masih tidak berprestasi juga akan bahaya. Yang saya tekankan kepada pemain terus berlatih demi meningkatkan prestasi," kata Bernhard saat dihubungi Indonesia Soccer News, Kamis, 9 Agustus 2012.
Sejak KLB PSSI di Solo menghasilkan kepengurusan baru di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin, sepak bola Indonesia terus mengalami penurunan. Bahkan di masa kepengurusan ini, Indonesia sempat menelan kekalahan 0-10 dari Bahrain pada Pra Piala Dunia (PPD) 2014. Ini merupakan kekalahan terburuk timnas sepanjang sejarah.
Kegagalan demi kegagalan yang dialami timnas pun membuat peringkat Indonesia di FIFA terus melorot. Sempat menempati urutan ke-131 pada Agustus 2011 lalu, grafik Indonesia cenderung menurun hingga menyentuh posisi terendah dalam sejarah PSSI, yakni 159.
Peringkat Indonesia Usai KLB Solo:
2011: Juli (137), Agustus (131), September (139), Oktober (140), November (144), Desember (142)
2012: Januari (143), Februari (146), Maret (147), April (151), Mei (151), Juni (151), Juli (159)
Sejak pergantian kepengurusan PSSI lewat Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Solo, 9 Juli lalu, posisi Indonesia pada rangking FIFA terus menurun. Dalam rilis terakhir FIFA pada 8 Agustus 2012, Indonesia bahkan terjerembab hingga ke posisi 159.
Ini merupakan posisi terburuk Indonesia di FIFA sepanjang sejarah. Peringkat terendah sebelumnya berada di urutan ke-153 pada Desember 2006 lalu. Sedangkan peringkat terbaik yang pernah ditorehkan Indonesia adalah posisi ke-76 pada September 2008 lalu.
Penanggung jawab timnas kepengurusan hasil KLB Solo, Bernhard Limbong mengatakan bahwa kondisi ini tak lepas dari kisruh yang melanda kompetisi Indonesia belakangan ini. Dia berharap, posisi Indonesia bisa membaik dengan mengukir prestasi di Piala AFF 2012.
"Terpenting latihan, latihan dan latihan. Karena di depan akan ada Piala AFF. Kalau masih tidak berprestasi juga akan bahaya. Yang saya tekankan kepada pemain terus berlatih demi meningkatkan prestasi," kata Bernhard saat dihubungi Indonesia Soccer News, Kamis, 9 Agustus 2012.
Sejak KLB PSSI di Solo menghasilkan kepengurusan baru di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin, sepak bola Indonesia terus mengalami penurunan. Bahkan di masa kepengurusan ini, Indonesia sempat menelan kekalahan 0-10 dari Bahrain pada Pra Piala Dunia (PPD) 2014. Ini merupakan kekalahan terburuk timnas sepanjang sejarah.
Kegagalan demi kegagalan yang dialami timnas pun membuat peringkat Indonesia di FIFA terus melorot. Sempat menempati urutan ke-131 pada Agustus 2011 lalu, grafik Indonesia cenderung menurun hingga menyentuh posisi terendah dalam sejarah PSSI, yakni 159.
Peringkat Indonesia Usai KLB Solo:
2011: Juli (137), Agustus (131), September (139), Oktober (140), November (144), Desember (142)
2012: Januari (143), Februari (146), Maret (147), April (151), Mei (151), Juni (151), Juli (159)
Jumat, 27 Juli 2012
Timnas Indonesia Dilumat Malaysia 0-6
Tim Nasional Indonesia U-22 harus mengakui ketangguhan
lawannya Malaysia Selection. Dalam laga uji coba tanpa
penonton yang digelar di Gelora Bung Karno, Jumat (27/07) Indonesia U-22
harus menyerah dengan kekalahan telak 0-6.
Malaysia Selection yang diperkuat beberapa pemain asing memulai pertandingan dengan mengambil inisiatif serangan. Hasilnya, di menit kedua, mereka mendapatkan sebuah sepak pojok. Di menit ketujuh, sepak pojok kedua kembali didapatkan Malaysia Selection setelah umpan silang dari sisi kiri dihalau bek Indonesia.
Gol pertama Malaysia hadir di menit 11 melalui Ahmad Hazwan yang berhasil memanfaatkan bola rebound hasil penyelamatan gemilang Aji Saka. Skor kemudian berubah menjadi 2-0 di menit 16. Adalah Michael Kubala yang menambah keunggulan Malaysia Selection melalui titik penalti.
Pada menit 31, Malaysia kembali unggul lewat gol Azrif Nazrulhaq dan semakin memperlebar jarak selang tiga menit setelahnya lewat Amri Yahya. 4-0 Malaysia Selection unggul sementara.
Kebobolan empat gol dalam setengah jam membuat timnas Indonesia U-22 berusaha memperkecil keunggulan. Pada menit ke-38, Indonesia U-22 mendapat sepak pojok. Sial bagi Indonesia, bek Malaysia berhasil menyapu bola di dalam kotak penalti.
Di masa injury time babak pertama, Malaysia kembali menambah gol. Bermula dari blunder pemain belakang Indonesia U-22, Amri Yahya kembali memperdaya Aji Saka. Sedangkan gol terakhir Malaysia Selection tercipta melalui Shukor Adnan di menit 67.
Ketatnya pertahanan Malaysia Selection dan kurangnya efektivitas penyelesaian membuat Indonesia tak berhasil mencetak gol. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan telak 6-0 untuk Malaysia Selection.
Malaysia Selection yang diperkuat beberapa pemain asing memulai pertandingan dengan mengambil inisiatif serangan. Hasilnya, di menit kedua, mereka mendapatkan sebuah sepak pojok. Di menit ketujuh, sepak pojok kedua kembali didapatkan Malaysia Selection setelah umpan silang dari sisi kiri dihalau bek Indonesia.
Gol pertama Malaysia hadir di menit 11 melalui Ahmad Hazwan yang berhasil memanfaatkan bola rebound hasil penyelamatan gemilang Aji Saka. Skor kemudian berubah menjadi 2-0 di menit 16. Adalah Michael Kubala yang menambah keunggulan Malaysia Selection melalui titik penalti.
Pada menit 31, Malaysia kembali unggul lewat gol Azrif Nazrulhaq dan semakin memperlebar jarak selang tiga menit setelahnya lewat Amri Yahya. 4-0 Malaysia Selection unggul sementara.
Kebobolan empat gol dalam setengah jam membuat timnas Indonesia U-22 berusaha memperkecil keunggulan. Pada menit ke-38, Indonesia U-22 mendapat sepak pojok. Sial bagi Indonesia, bek Malaysia berhasil menyapu bola di dalam kotak penalti.
Di masa injury time babak pertama, Malaysia kembali menambah gol. Bermula dari blunder pemain belakang Indonesia U-22, Amri Yahya kembali memperdaya Aji Saka. Sedangkan gol terakhir Malaysia Selection tercipta melalui Shukor Adnan di menit 67.
Ketatnya pertahanan Malaysia Selection dan kurangnya efektivitas penyelesaian membuat Indonesia tak berhasil mencetak gol. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan telak 6-0 untuk Malaysia Selection.
Minggu, 22 Juli 2012
Aremania Fanatik, Kapasitas Stadion Kanjuruhan Harus Ditambah
Aremania adalah suporter paling konsisten saat memberikan dukungan secara langsung ke Arema Indonesia terutama yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) saat menjalani pertandingan kandang di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Malang sepanjang musim 2011/2012.
Praktis, stadion yang berkapasitas 35 ribu tempat duduk itu selalu penuh terisi terutama saat putaran kedua berjalan. Tingginya animo Aremania saat pertandingan kandang Arema menjadi perhatian serius manajemen tim berjuluk Singo Edan ini. Home base Arema yang tak lagi mampu menampung ribuan Aremania, membuat usulan untuk menambah kapasitas stadion Kanjuruhan harus segera direalisasikan.
Media Officer Arema ISL, Sudarmaji menjelaskan kapasitas Stadion Kanjuruhan akan ditambah dengan tribun berdiri di sisi selatan dan utara atau menambah tempat duduk disisi paling atas atau terluar. Jika bisa terealisasi maka kapasitas stadion akan bertambah menjadi sekitar 40 ribu dari semula 35 ribu.
Dijelaskan Sudarmaji, membludaknya penonton di Kanjuruhan ini lantaran proses regenarasi Aremania yang cukup cepat. “Kita mengusulkan ke pemerintah daerah untuk menambah kapasitas stadion, ini barus sebatas usulan. Lokasinya di tribun berdiri utara dan selatan, dengan dua tribun tambahan itu jumlah tempat duduk akan bertambah sekitar 5 ribu sampai 7 ribu,” terangnya.
Apabila usulan itu disepakati dan ada penambahan kapasitas tempat duduk, selain memberi kesempatan Aremania yang selama ini tak tertampung, maka pendapatan manajemen Arema akan bertambah.
“Kalau jadi nambah, pendapatan Arema dari sektor tiket akan meningkat, tidak hanya Arema, Pemda juga dari pajak tontonan. Disamping Aremania bisa tertampung lihat Arema,” tandas ketua Panpel Arema ISL, Abdul Haris secara terpisah.
QPR Pilih Persebaya Karena Bonek
Queens Park Rangers sengaja memilih Persebaya karena faktor kekuatan klub dan pendukungnya.
Hal ini dikemukakan orang nomor dua QPR, Datuk Kamaruddin, Deputi CEO Air Asia, dalam jumpa pers, di Hotel Bumi, Minggu (22/7/2012) malam.
"Biasanya tim Eropa lebih memilih bertanding dengan tim nasional. Namun kami memilih bertanding dengan klub, sebagaimana di Malaysia, melawan Sabah dan Kelantan," kata Kamaruddin.
Kenapa memilih Persebaya? "Persebaya pasukan yang kuat dan fans klubnya kuat, Bonek luar biasa," kata Kamaruddin.
Kamaruddin berharap di Surabaya, bisa melihat pemain berpotensi dan berbakat yang bisa diorbitkan.
Hal ini dikemukakan orang nomor dua QPR, Datuk Kamaruddin, Deputi CEO Air Asia, dalam jumpa pers, di Hotel Bumi, Minggu (22/7/2012) malam.
"Biasanya tim Eropa lebih memilih bertanding dengan tim nasional. Namun kami memilih bertanding dengan klub, sebagaimana di Malaysia, melawan Sabah dan Kelantan," kata Kamaruddin.
Kenapa memilih Persebaya? "Persebaya pasukan yang kuat dan fans klubnya kuat, Bonek luar biasa," kata Kamaruddin.
Kamaruddin berharap di Surabaya, bisa melihat pemain berpotensi dan berbakat yang bisa diorbitkan.
Arema ISL Pertahankan Mayoritas Skuad Lama
Manajemen Arema Indonesia yang berkompetisi di Indonesia Super League
mengisyaratkan akan mempertahankan sebagian besar skuad lama untuk
musim depan.
Media officer Arema, Sudarmaji mengatakan bahwa tidak akan ada perubahan signifikan untuk komposisi pemain musim depan, apalagi rapor pemain musim ini juga menunjukkan nilai yang sangat bagus.
"Sekarang kami memang belum bisa mengumumkan siapa saja pemain yang bakal dipertahankan dan dicoret. Kami berharap semua pihak bisa bersabar terkait evaluasi pemain ini, pasti dalam waktu dekat ini kami umumkan pada publik," katanya.Meskipun akan mempertahankan sebagian besar skuad musim lalu, namun manajemen Arema tak memberi garansi bahwa ikon klub akan tetap aman dari evaluasi manajemen.
Menurut Darmaji, evaluasi tim akan dilakukan secara fair dan menyeluruh dan akan segera diumumkan ke publik paling lambat pekan depan.
"Paling lama pekan depan hasil evaluasi dan siapa saja pemain yang layak dipertahankan atau dicoret ini kami umumkan pada publik. Dan, kami juga harus mulai berburu pemain untuk mengisi posisi pemain yang dicoret," ujarnya.
Media officer Arema, Sudarmaji mengatakan bahwa tidak akan ada perubahan signifikan untuk komposisi pemain musim depan, apalagi rapor pemain musim ini juga menunjukkan nilai yang sangat bagus.
"Sekarang kami memang belum bisa mengumumkan siapa saja pemain yang bakal dipertahankan dan dicoret. Kami berharap semua pihak bisa bersabar terkait evaluasi pemain ini, pasti dalam waktu dekat ini kami umumkan pada publik," katanya.Meskipun akan mempertahankan sebagian besar skuad musim lalu, namun manajemen Arema tak memberi garansi bahwa ikon klub akan tetap aman dari evaluasi manajemen.
Menurut Darmaji, evaluasi tim akan dilakukan secara fair dan menyeluruh dan akan segera diumumkan ke publik paling lambat pekan depan.
"Paling lama pekan depan hasil evaluasi dan siapa saja pemain yang layak dipertahankan atau dicoret ini kami umumkan pada publik. Dan, kami juga harus mulai berburu pemain untuk mengisi posisi pemain yang dicoret," ujarnya.
La Nyalla: Timnas Hanya 'Ekor' Masalah PSSI
- Ketua Umum PSSI hasil Kongres Luar Biasa La Nyalla Mahmud
Mattalitti mengatakan, persoalan pembentukan Timnas Indonesia di bawah
PSSI adalah merupakan "ekor" dari banyak permasalahan yang telah dibuat
rumit oleh PSSI kepengurusan Djohar Arifin dan bukan "kepala".
"Kalau diumpamakan, persoalan pembentukan Timnas adalah ekor, sedangkan kepala permasalahannya adalah organisasi yang selama ini telah dibuat rumit dan kacau oleh PSSI kepengurusan Djohar Arifin," ujar La Nyalla ketika diwawancarai, Ahad (22/7).
Hal itu dikatakan La Nyalla ketika dimintai tanggapannya atas pernyataan anggota Joint Committee (JC) dari pihak PSSI Djohar, Todung Mulya Lubis yang mengatakan bahwa persoalan Timnas bukanlah merupakan kewenangan JC.
Menanggapi hal itu La Nyalla mengatakan, dalam hal ini Todung Mulya Lubis telah sengaja melakukan pendangkalan atas peran Joint Committee sekaligus melakukan penghinaan kepada FIFA dan AFC yang telah menyusun konsep dasar pembentukan JC sebagai upaya penyelesaian kisruh dalam organisasi agar PSSI terhindar dari sanksi FIFA.
"Diantara tugas Joint Commitee adalah menyelesaikan dualisme organisasi, sedangkan di dalam dualisme organisasi ini banyak sekali masalah yang harus diselesaikan, salah satunya adalah mekanisme pembentukan Timnas," ujarnya.
Ketika ditanya mengapa pihak PSSI terkesan lebih mengedepankan urusan pembentukan Timnas dan mengesampingkan persoalan organsasi, La Nyalla dengan tegas mengatakan bahwa hal itu memang disengaja oleh para pihak pengurus PSSI Djohar Arifin sebagai upaya membuat pencitraan seolah-olah pihak KPSI dan ISL telah menghambat pembentukan Timnas yang diharapkan.
"Ya, mereka hanya mengejar apa yang mereka butuhkan saja, tapi mereka tidak mau melihat "kepala" permasalahannya. Joint Committee itu baru mulai bekerja sesuai 'dateline' yang diatur oleh tim investigasi AFC, tapi mereka sudah ingin mengambil keuntungannya lebih dulu." "Kalau semuanya sudah proporsional dan 'clear' (jelas), tentu kami pun tak akan pernah menghalangi pemain ISL masuk Timnas. Selama itu belum 'clear', jangan dulu PSSI mengajak pemain-pemain ISL untuk masuk Timnas," papar La Nyalla.
"Kalau diumpamakan, persoalan pembentukan Timnas adalah ekor, sedangkan kepala permasalahannya adalah organisasi yang selama ini telah dibuat rumit dan kacau oleh PSSI kepengurusan Djohar Arifin," ujar La Nyalla ketika diwawancarai, Ahad (22/7).
Hal itu dikatakan La Nyalla ketika dimintai tanggapannya atas pernyataan anggota Joint Committee (JC) dari pihak PSSI Djohar, Todung Mulya Lubis yang mengatakan bahwa persoalan Timnas bukanlah merupakan kewenangan JC.
Menanggapi hal itu La Nyalla mengatakan, dalam hal ini Todung Mulya Lubis telah sengaja melakukan pendangkalan atas peran Joint Committee sekaligus melakukan penghinaan kepada FIFA dan AFC yang telah menyusun konsep dasar pembentukan JC sebagai upaya penyelesaian kisruh dalam organisasi agar PSSI terhindar dari sanksi FIFA.
"Diantara tugas Joint Commitee adalah menyelesaikan dualisme organisasi, sedangkan di dalam dualisme organisasi ini banyak sekali masalah yang harus diselesaikan, salah satunya adalah mekanisme pembentukan Timnas," ujarnya.
Ketika ditanya mengapa pihak PSSI terkesan lebih mengedepankan urusan pembentukan Timnas dan mengesampingkan persoalan organsasi, La Nyalla dengan tegas mengatakan bahwa hal itu memang disengaja oleh para pihak pengurus PSSI Djohar Arifin sebagai upaya membuat pencitraan seolah-olah pihak KPSI dan ISL telah menghambat pembentukan Timnas yang diharapkan.
"Ya, mereka hanya mengejar apa yang mereka butuhkan saja, tapi mereka tidak mau melihat "kepala" permasalahannya. Joint Committee itu baru mulai bekerja sesuai 'dateline' yang diatur oleh tim investigasi AFC, tapi mereka sudah ingin mengambil keuntungannya lebih dulu." "Kalau semuanya sudah proporsional dan 'clear' (jelas), tentu kami pun tak akan pernah menghalangi pemain ISL masuk Timnas. Selama itu belum 'clear', jangan dulu PSSI mengajak pemain-pemain ISL untuk masuk Timnas," papar La Nyalla.
Sabtu, 21 Juli 2012
PSSI Terancam Kisruh Lagi
Meski sudah menandatangani akte perdamaian yang dimediasi oleh petinggi Konfederasi Sepakbola Asia di Kuala Lumpur, ketegangan antara dua kubu pengelola sepakbola di Indonesia masih belum juga reda.
Kali ini, mereka berseteru soal pembentukan tim nasional sepakbola Indonesia. Kisruh baru ini diawali rencana PSSI memanggil dua pemain Liga Super, Victor Igbonefo dan Greg Nwokolo, untuk masuk Timnas. Dua pemain Pelita Jaya itu diharapkan bisa menjadi tulang punggung Timnas yang akhir Juli ini, bertarung melawan klub Liga Inggris, Everton, di Stadion Utama Senayan.
Tapi rencana pemanggilan ini ditentang oleh Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Komite ini ngotot tim nasional hanya boleh disusun oleh Komite Bersama –yang beranggotakan perwakilan kedua kubu. " Konfederasi Sepak Bola Asia sudah minta agar tim nasional Indonesia langsung ditangani oleh Komite Bersama. Itu salahsatu poin perjanjian perdamaian,” kata Ketua KPSI, La Nyalla Mattalitti, Sabtu, 21 Juli 2012.
Karena itu, La Nyalla melarang semua pemain di klub LSI datang memenuhi panggilan timnas PSSI. "PSSI tidak lagi berhak membentuk timnas, mulai memilih pelatih atau pemainnya karena kewenangan itu ada Komite Bersama," kata La Nyala lagi.
Klaim Nyala ini dibantah kubu PSSI. "Tidak ada kesepakatan itu,” kata penanggungjawab Timnas, Bernhard Limbong di kantor PSSI.
Kali ini, mereka berseteru soal pembentukan tim nasional sepakbola Indonesia. Kisruh baru ini diawali rencana PSSI memanggil dua pemain Liga Super, Victor Igbonefo dan Greg Nwokolo, untuk masuk Timnas. Dua pemain Pelita Jaya itu diharapkan bisa menjadi tulang punggung Timnas yang akhir Juli ini, bertarung melawan klub Liga Inggris, Everton, di Stadion Utama Senayan.
Tapi rencana pemanggilan ini ditentang oleh Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Komite ini ngotot tim nasional hanya boleh disusun oleh Komite Bersama –yang beranggotakan perwakilan kedua kubu. " Konfederasi Sepak Bola Asia sudah minta agar tim nasional Indonesia langsung ditangani oleh Komite Bersama. Itu salahsatu poin perjanjian perdamaian,” kata Ketua KPSI, La Nyalla Mattalitti, Sabtu, 21 Juli 2012.
Karena itu, La Nyalla melarang semua pemain di klub LSI datang memenuhi panggilan timnas PSSI. "PSSI tidak lagi berhak membentuk timnas, mulai memilih pelatih atau pemainnya karena kewenangan itu ada Komite Bersama," kata La Nyala lagi.
Klaim Nyala ini dibantah kubu PSSI. "Tidak ada kesepakatan itu,” kata penanggungjawab Timnas, Bernhard Limbong di kantor PSSI.
Senin, 18 Juni 2012
Ketum PSSI Senang atas Danone Nations Cup

Pujian tersebut diberikan Ketua Umum PSSI setelah sukses digelarnya babak kualifikasi lokal Danone Nations Cup (DNC) di 14 kota sejak 7 April lalu. Dari kompetisi ini akhirnya terpilih 14 tim yang mewakili berbagai kota untuk bersaing di babak final nasional.
Nantinya, 14 tim tersebut akan bersaing di babak final nasional pada 16-17 Juni mendatang di GOR Sumantri Brojonegoro, Kuningan, untuk mewakili Indonesia di Final DNC pada 6-9 September di National Stadium Warsawa, Polandia. Tim Indonesia akan bersaing dengan 40 tim dari negara lainnya.
"Tentunya PSSI sangat memperhatikan pembinaan sepakbola usia dini, sehingga setiap kejuaraan yang melibatkan anak-anak dibawah usia 12 tahun mendapat kontribusi yang besar," ungkap Djohar kepada pers saat acara drawing 14 tim DNC di Hotel Ritz Carlton, Kuningan Jakarta, Kamis siang (14/6).
Adapun 14 tim yang mewakili masing-masing kota adalah: SSB PSKG asal Padang, SSB Tumpaan Minahasa Selatan asal Manado, SSB SKB Rajawali asal Semarang, SSB Mabar Putra asal Medan, SSB Junior 2000 asal Banjarmasin, SSB Asiop Apacinti asal Jakarta, SSB Panasonic asal Makassar, SSB Emsyik asal Jayapura, SSB Matra Utama asal Yogyakarta, SSB Kranji Putra asal Bandung, SSB PPutra Muara Cunda asal Aceh, SSB Putra Berlian asal Malang, SSB Persikota Soccer Akademi asal Tangerang, dan SSB Persebata Badung asal Bali.
"Dengan adanya pembinaan usia dini di setiap daerah, tentu ke depan akan menghasilkan output yang baik, seperti munculnya pemain-pemain berkualitas yang kelak bisa masuk skuad timnas Indonesia ke depan," ujar Ketum.
Di tahun ke 10 penyelenggaraan DNC ini, tercatat sekitar 4.895 SSB ikut serta, dengan jumlah pemain dari 14 kota di Indonesia. DNC sendiri merupakan festival akbar sepakbola anak usia 10-12 tahun yang terbesar di dunia, bahkan FIFA sudah mengakui kejuaraan ini sebagai Piala Dunia U-12. Dan diperkirakan sekitar 2,5 juta anak, atau 20.000 tim dari 40 negara ikut serta.
Pihak penyelenggara juga memastikan penunjukan pelatih Timo Scheunemann sebagai kepala pelatih tim untuk memberikan training camp sebanyak dua kali di daerah asal tim pemenang dan final camp di Malang. Serta akan mendamping tim anak-anak pemenang DNC 2012 saat bertanding di World Final DNC di Warsawa, Polandia.
"Kami sangat senang dan bangga melihat banyaknya semangat bertanding dari anak-anak Indonesia pada tahun ini, dan ke depan semoga DNC bisa menjangkau lebih banyak provinsi, sehingga bisa memberikan kesempatan lebih besar bagi anak-anak untuk mewujudkan mimpi mereka menjadi bagian dari sebuah festival sepakbola terbesar bertaraf internasional," ujar Febby Intan, dari DNC dalam kesempatan yang sama. (pssi-football.com)
LigaTimnas Indonesia U-22: Pemain ISL Dipanggil? Tergantung Aji Santoso!
Timnas Indonesia U-22 sudah mempersiapkan diri untuk berlaga di Babak Kualifikasi Grup E Piala Asia U-22 di Riau yang akan dimulai pada 5 Juli 2012 nanti. Apakah di skuad tim Garuda muda kali ini ada pemain dari kompetisi Indonesia Super League (ISL)? PSSI menyerahkan sepenuhnya kewenangan itu pada sang pelatih, Aji Santoso.
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, menegaskan bahwa PSSI mempercayakan urusan pemanggilan pemain ISL ke Timnas Indonesia
U-22 kepada Aji Santoso selaku pelatih. Jika Aji Santoso merasa
skuadnya masih membutuhkan tenaga pemain ISL, maka PSSI akan siap
membantu untuk merealisasikannya.
“Tergantung pelatih (Aji Santoso). Kalau pelatih merasa ada pemain bagus dari ISL, tentu kita akan memanggil pemain tersebut,” jelas Djohar Arifin Husin di Jakarta, Senin (18/6/2012).
Rekonsiliasi yang telah terjalin antara PSSI, KPSI, dan PT Liga Indonesia selaku pengelola kompetisi Indonesia Super League (ISL) membawa berkah bagi Timnas Indonesia,
termasuk skuad Garuda muda yang akan diterjunkan di Babak Kualifikasi
Grup E Piala Asia U-22 di mana Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Timnas Indonesia U-22 sangat memerlukan
tenaga dari para pemain muda yang saat ini bernaung di klub yang berlaga
di ISL. Hal tersebut mengingat Indonesia tergabung di Grup E yang
dihuni lawan-lawan berat seperti Australia, Jepang, Singapura, Makau, dan Timor Leste. (sidomi.com)
Timnas U-22 kalahkan Persibangga 1-0
Tim Nasional
(Timnas ) PSSI U-22 berhasil mengalahkan tuan rumah Persibangga
Purbalingga 1-0 (0-0) dalam laga persahabatan di Stadion Goentoer
Darjono, Purbalingga, Minggu petang.
Gol kemenangan bagi Timnas U-22 ini diciptakan oleh Fandi Eko pada menit ke-48.
Pertandingan yang disaksikan sekitar 10.000 penonton ini berlangsung sangat seru sejak wasit Sabar Murfianto meniup peluit tanda dimulainya babak pertama.
Para pemain Timnas U-22 binaan Aji Santoso ini langsung melancarkan serangan ke pertahanan Persibangga.
Akan tetapi, berbagai upaya Timnas U-22 untuk membobol gawang Persibangga yang dijaga kiper Suhaemi selalu kandas di tengah jalan.
Salah satu peluang gol yang dimiliki Timnas U-22 terjadi pada menit ke-17 karena bola yang ditendang oleh Didik Ariyanto dapat ditangkap oleh kiper Suchaimin.
Demikian pula bola yang ditendang Agung Supriyanto pada menit ke-20 terlalu tinggi sehingga hanya melintas di atas mistar gawang Persibangga.
Hal yang sama juga terjadi pada Persibangga Purbalingga. Sejumlah peluang gol yang dimiliki anak-anak asuhan Ahmad Muhariya gagal dimanfaatkan dengan baik, seperti yang terjadi pada menit ke-29.
Bola umpan dari Gunaryo, gagal ditendang oleh Harry Nur Y yang berada di depan gawang Timnas U-22 yang dijaga kiper Dhika Bayangkara.
Menjelang berakhirnya babak pertama, salah seorang pemain belakang Persibangga, Upi Hi Azis, harus meninggalkan lapangan karena mengalami cedera engkel. Hingga waktu turun minum, kedudukan masih tetap bertahan 0-0.
Memasuki babak kedua, permainan Timnas U-22 semakin garang dengan melancarkan serangan yang bertubi-tubi ke pertahanan Persibangga, hingga akhirnya sebuah gol dapat diciptakan oleh Fandi Eko pada menit ke-48.
Bola yang ditendang Fandi Eko berkat umpan datar dari Kurniawan ini dapat bersarang di gawang Persibangga yang dijaga kiper Suchaimi sehingga kedudukan berubah menjadi 0-1 untuk Timnas U-22.
Pertarungan pun semakin sengit dan sebuah pelanggaran dilakukan pemain Timnas U-22 terhadap Saeful Amar sehingga wasit memberikan hadiah penalti bagi Persibangga.
Akan tetapi, tendangan penalti yang dilakukan oleh Gunaryo gagal dieksekusi dengan baik.
Sebuah peluang gol yang dimiliki Persibangga pada menit ke-88 juga gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Gunaryo.
Hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan ditiup oleh wasit Sabar Murfianto, kedudukan tetap 0-1 untuk Timnas U-22.
Dalam pertandingan ini, wasit memberikan peringatan berupa kartu kuning untuk pemain Timnas U-22 Suwaryo pada menit ke-66.
Terkait hasil pertandingan tersebut, Manajer Persibangga Purbalingga, Rohman Supriyadi mengaku puas terhadap permainan tim bianaannya ini.
"Para pemain Persibangga mendapat pelajaran berharga dengan perlawanan yang sengit dari Timnas U-22," katanya.
Menurut dia, pertandingan persahabatan ini dapat melatih mental para pemain Persibangga yang akan maju dalam putaran ketiga Kompetisi Sepak Bola Divisi I pada 23-25 Juni 2012 di Purwakarta, Jawa Barat. (antaranews.com)
Gol kemenangan bagi Timnas U-22 ini diciptakan oleh Fandi Eko pada menit ke-48.
Pertandingan yang disaksikan sekitar 10.000 penonton ini berlangsung sangat seru sejak wasit Sabar Murfianto meniup peluit tanda dimulainya babak pertama.
Para pemain Timnas U-22 binaan Aji Santoso ini langsung melancarkan serangan ke pertahanan Persibangga.
Akan tetapi, berbagai upaya Timnas U-22 untuk membobol gawang Persibangga yang dijaga kiper Suhaemi selalu kandas di tengah jalan.
Salah satu peluang gol yang dimiliki Timnas U-22 terjadi pada menit ke-17 karena bola yang ditendang oleh Didik Ariyanto dapat ditangkap oleh kiper Suchaimin.
Demikian pula bola yang ditendang Agung Supriyanto pada menit ke-20 terlalu tinggi sehingga hanya melintas di atas mistar gawang Persibangga.
Hal yang sama juga terjadi pada Persibangga Purbalingga. Sejumlah peluang gol yang dimiliki anak-anak asuhan Ahmad Muhariya gagal dimanfaatkan dengan baik, seperti yang terjadi pada menit ke-29.
Bola umpan dari Gunaryo, gagal ditendang oleh Harry Nur Y yang berada di depan gawang Timnas U-22 yang dijaga kiper Dhika Bayangkara.
Menjelang berakhirnya babak pertama, salah seorang pemain belakang Persibangga, Upi Hi Azis, harus meninggalkan lapangan karena mengalami cedera engkel. Hingga waktu turun minum, kedudukan masih tetap bertahan 0-0.
Memasuki babak kedua, permainan Timnas U-22 semakin garang dengan melancarkan serangan yang bertubi-tubi ke pertahanan Persibangga, hingga akhirnya sebuah gol dapat diciptakan oleh Fandi Eko pada menit ke-48.
Bola yang ditendang Fandi Eko berkat umpan datar dari Kurniawan ini dapat bersarang di gawang Persibangga yang dijaga kiper Suchaimi sehingga kedudukan berubah menjadi 0-1 untuk Timnas U-22.
Pertarungan pun semakin sengit dan sebuah pelanggaran dilakukan pemain Timnas U-22 terhadap Saeful Amar sehingga wasit memberikan hadiah penalti bagi Persibangga.
Akan tetapi, tendangan penalti yang dilakukan oleh Gunaryo gagal dieksekusi dengan baik.
Sebuah peluang gol yang dimiliki Persibangga pada menit ke-88 juga gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Gunaryo.
Hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan ditiup oleh wasit Sabar Murfianto, kedudukan tetap 0-1 untuk Timnas U-22.
Dalam pertandingan ini, wasit memberikan peringatan berupa kartu kuning untuk pemain Timnas U-22 Suwaryo pada menit ke-66.
Terkait hasil pertandingan tersebut, Manajer Persibangga Purbalingga, Rohman Supriyadi mengaku puas terhadap permainan tim bianaannya ini.
"Para pemain Persibangga mendapat pelajaran berharga dengan perlawanan yang sengit dari Timnas U-22," katanya.
Menurut dia, pertandingan persahabatan ini dapat melatih mental para pemain Persibangga yang akan maju dalam putaran ketiga Kompetisi Sepak Bola Divisi I pada 23-25 Juni 2012 di Purwakarta, Jawa Barat. (antaranews.com)
Timnas U14 Berlaga di Japan-East ASEAN Football Exchange
Hari ini Timnas U14 akan memulai berlaga
di lapangan utama J-Green Sakai di Osaka football festival. Event yang
bertajuk Japan-East Asean Football Exchange Programme U-14 Youth
Football Festival ini akan diselenggarakan pada tanggal 17 – 24 Juni
2012 sebagai bagian dari Program Pertukaran pertukaran pemain muda dan
wasit antara Jepang dan ASEAN Football yang kali ini bertempat di Osaka.
Timnas U14 yang beranggotakan 18 pemain
dan empat official akan bertanding melawan timnas U14 dari Jepang,
Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei di pusat pelatihan
nasional yang baru dibangun, J-Green Sakai.

Daftar 18 pemain yang akan mengisi squad timnas u14 adalah :
- Yusuf Wahyu Pradana
- Philiple Michael Tapilaptu
- Jujun Saepuloh
- Duan Dito Syahbana
- Andi Abdulazis Zulfikar
- Gilang Ramadhani
- Habel kevin Siegers Nasrulloh Nugraha
- Muhammad Nur Arfah Ali
- Jojok Kurniawan
- Muhammad Sebastian Veron
- Ricarhdo Waliwalang
- Aldo Prasetyo
- Handika Bhayangkara
- Muhammad Ilham Usman
- Muhammad Hilmi Daffa
- Sanjen Prakash
- Muhammad Nir Ikhsan
- Gian Zola Nugraha
Menurut informasi yang diterima Binasepakbola.com dari staff KJRI
Osaka, Bapak Djohar Arifin ketua umum PSSI akan menghadiri pertandingan
timnas U14 pada hari minggu ini (tentatif). (binasepakbola.com)
Sabtu, 16 Juni 2012
Seleksi Timnas U-17 Menuju Indonesia Bagian Barat
Pelatih Timnas U-17, Indra Syafri (bola.net)
Usai menyelesaikan pencarian pemain di Indonesia bagian timur, seleksi Tim Nasional Indonesia U-17 terus berlanjut ke bagian barat. Rencananya, tim pelatih U-17 di bawah arahan Indra Syafri tersebut, mulai bergerilya dari Aceh hingga Lampung, 20 Juni mendatang.
"Para pemain akan kami kumpulkan di Jakarta selama tiga hari, terhitung sejak 17-19 Juni. Setelah itu, kami mulai melakukan uji coba dengan tim-tim dari Indonesia bagian barat seperti Aceh, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu dan Lampung. Tujuannya, agar bakat-bakat baru dapat terpantau dan dapat kami maksimalkan," terang Indra Syafri kepada Bola.net.
Dilanjutkannya, Timnas U-17 kini sudah beranggotakan 29 pemain yang mayoritas merupakan skuad peraih gelar juara dalam ajang HKFA International Youth Football Invitation Tournament 2012, di Hong Kong, akhir Januari lalu. Namun, Indra menuturkan tetap memberikan kesempatan para pemain berbakat lainnya untuk mengikuti seleksi.
"Sebenarnya, kita sudah memiliki 25 pemain yang kemarin mengikuti kompetisi di Hong Kong. Namun, ketika tur di Indonesia timur, kita mendapatkan tambahan sembilan pemain. Yakni, dua dari Surabaya, empat dari Pasuruan, Ngawi, Ternate serta Papua masing-masing satu pemain. Kita butuh sekitar 40 pemain tambahan, setelah itu baru akan digelar pemusatan latihan nasional (Pelatnas)," ungkapnya.
Indra juga menambahkan, bahwa program seleksi pemain dengan mekanisme keliling Indonesia, memiliki dua manfaat sekaligus. Diterangkannya, selain untuk mencari pemain-pemain muda berbakat di seluruh Indonesia juga mampu menambah pengalaman dan menumbuhkan semangat bertanding dari para pemain.
"Target utama tim ini, adalah tampil dalam Piala Asia U-19 pada tahun 2013. Bulan September (2013) kami akan mengikuti pemanasan AFF, lalu Oktober menjalani kualifikasi AFC," tutupnya (bola.net)
"Para pemain akan kami kumpulkan di Jakarta selama tiga hari, terhitung sejak 17-19 Juni. Setelah itu, kami mulai melakukan uji coba dengan tim-tim dari Indonesia bagian barat seperti Aceh, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu dan Lampung. Tujuannya, agar bakat-bakat baru dapat terpantau dan dapat kami maksimalkan," terang Indra Syafri kepada Bola.net.
Dilanjutkannya, Timnas U-17 kini sudah beranggotakan 29 pemain yang mayoritas merupakan skuad peraih gelar juara dalam ajang HKFA International Youth Football Invitation Tournament 2012, di Hong Kong, akhir Januari lalu. Namun, Indra menuturkan tetap memberikan kesempatan para pemain berbakat lainnya untuk mengikuti seleksi.
"Sebenarnya, kita sudah memiliki 25 pemain yang kemarin mengikuti kompetisi di Hong Kong. Namun, ketika tur di Indonesia timur, kita mendapatkan tambahan sembilan pemain. Yakni, dua dari Surabaya, empat dari Pasuruan, Ngawi, Ternate serta Papua masing-masing satu pemain. Kita butuh sekitar 40 pemain tambahan, setelah itu baru akan digelar pemusatan latihan nasional (Pelatnas)," ungkapnya.
Indra juga menambahkan, bahwa program seleksi pemain dengan mekanisme keliling Indonesia, memiliki dua manfaat sekaligus. Diterangkannya, selain untuk mencari pemain-pemain muda berbakat di seluruh Indonesia juga mampu menambah pengalaman dan menumbuhkan semangat bertanding dari para pemain.
"Target utama tim ini, adalah tampil dalam Piala Asia U-19 pada tahun 2013. Bulan September (2013) kami akan mengikuti pemanasan AFF, lalu Oktober menjalani kualifikasi AFC," tutupnya (bola.net)
Timnas U-14 Diharapkan Tampil Maksimal di Jepang

PSSI berharap Timnas U-14 dapat tampil maksimal dalam turnamen invitasi di J-Green Sakai, Osaka, Jepang, 17-24 Juni 2012.
Timnas yang di manajeri Zuchli Imran Putra, yang notabene anggota Komdis PSSI tersebut berpartisipasi dalam program yang digagas JFA dan Menteri Luar Negeri Jepang, bertajuk Japan-East ASEAN Football Exchange. Indonesia akan ambil bagian bersama Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia dan Singapura.
"Kami ingin menunjukkan pada JFA dan dunia bahwa pembinaan sepak bola usia dini di Indonesia berjalan dengan baik. Karena itu, Timnas U-14 diharapkan tampil maksimal agar dapat mengangkat nama Indonesia di pentas internasional," terang Ketum PSSI, Djohar Arifin kepada Bola.net.
Djohar melanjutkan,materi pemain yang dimiliki U-14 cukup menjanjikan. Hal tersebut terlihat selama menjalani pemusatan latihan dan beberapa laga uji coba.
"Saya yakin, para pemain-pemain ini kemudian hari akan menjadi semakin lebih baik. Sebab, mereka tidak hanya memiliki semangat, namun fisik dan teknik yang sangat baik," tukasnya.
Yusuf Wahyu Pradana dan kawan-kawan, dilanjutkannya, direncanakan bertolak ke Osaka pada Sabtu (16/6) siang.
"Sesuai ketentuan dari JFA, skuad yang akan berangkat berjumlah 18 orang plus empat tim pelatih dan manajer. Selain kompetisi sepak bola, ada pula kursus untuk wasit yang biaya sepenuhnya ditanggung pihak penyelenggara," tegasnya.
Skuad Timnas U-14:
Yusuf Wahyu Pradana, Philiple Michael Tapilaptu, Jujun Saepuloh, Duan Dito Syahbana, Andi Abdulazis Zulfikar, Gilang Ramadhani, Habel kevin Siegers Nasrulloh Nugraha, Muhammad Nur Arfah Ali, Jojok Kurniawan, Muhammad Sebastian Veron, Ricarhdo Waliwalang, Aldo Prasetyo, Handika Bhayangkara, Muhammad Ilham Usman, Muhammad Hilmi Daffa, Sanjen Prakash, Muhammad Nur Ikhsan, Gian Zola Nugraha. (bola.net)
Timnas yang di manajeri Zuchli Imran Putra, yang notabene anggota Komdis PSSI tersebut berpartisipasi dalam program yang digagas JFA dan Menteri Luar Negeri Jepang, bertajuk Japan-East ASEAN Football Exchange. Indonesia akan ambil bagian bersama Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia dan Singapura.
"Kami ingin menunjukkan pada JFA dan dunia bahwa pembinaan sepak bola usia dini di Indonesia berjalan dengan baik. Karena itu, Timnas U-14 diharapkan tampil maksimal agar dapat mengangkat nama Indonesia di pentas internasional," terang Ketum PSSI, Djohar Arifin kepada Bola.net.
Djohar melanjutkan,materi pemain yang dimiliki U-14 cukup menjanjikan. Hal tersebut terlihat selama menjalani pemusatan latihan dan beberapa laga uji coba.
"Saya yakin, para pemain-pemain ini kemudian hari akan menjadi semakin lebih baik. Sebab, mereka tidak hanya memiliki semangat, namun fisik dan teknik yang sangat baik," tukasnya.
Yusuf Wahyu Pradana dan kawan-kawan, dilanjutkannya, direncanakan bertolak ke Osaka pada Sabtu (16/6) siang.
"Sesuai ketentuan dari JFA, skuad yang akan berangkat berjumlah 18 orang plus empat tim pelatih dan manajer. Selain kompetisi sepak bola, ada pula kursus untuk wasit yang biaya sepenuhnya ditanggung pihak penyelenggara," tegasnya.
Skuad Timnas U-14:
Yusuf Wahyu Pradana, Philiple Michael Tapilaptu, Jujun Saepuloh, Duan Dito Syahbana, Andi Abdulazis Zulfikar, Gilang Ramadhani, Habel kevin Siegers Nasrulloh Nugraha, Muhammad Nur Arfah Ali, Jojok Kurniawan, Muhammad Sebastian Veron, Ricarhdo Waliwalang, Aldo Prasetyo, Handika Bhayangkara, Muhammad Ilham Usman, Muhammad Hilmi Daffa, Sanjen Prakash, Muhammad Nur Ikhsan, Gian Zola Nugraha. (bola.net)
PSSI: Djohar Arifin Yakin Timnas U-14 Berjaya

“Kalian (para pemain) semua membawa nama bangsa dan negara. Jadi berjuang dan bermainlah sebaik mungkin, agar nama Indonesia berkibar ke tempat tertinggi,” tandas Djohar seperti yang dilansir situs resmi PSSI.Saat ini para pemain Timnas U-14 tengah menjalani pemusatan latihan nasional di lapangan sepakbola Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
Sejak Sabtu (9/6/12) lalu, para pemain yang terpilih dari berbagai daerah di seluruh Indonesia sudah bergabung menjalani pelatnas. Mereka mengikuti berbagai pola latihan teknis maupun fisik.
“Kita harapkan mereka dapat menimba banyak pengalaman penting saat tampil di Osaka. Di sana mereka akan bertemu dan bermain dengan banyak pemain dari berbagai negara,” jelas Djohar Arifin.Dalam pemaparannya, Djohar Arifin juga mengatakan bahwa jika kita melakukan pembinaan usia dini yang baik dari sekarang, maka tidak menutup kemungkinan masa depan sepakbola Indonesia akan berjaya di kancah internasional.
“Indonesia akan lebih berjaya di masa datang, jika pembinaan usia dini bener dari sekarang. Kita punya potensi pemain sepakbola yang sangat memadai. Potensi ini harus terus ditumbuh kembangkan secara benar dan terarah,” ungkap Djohar.Saat ini PSSI tengah menyiapkan beberapa lapis timnas secara berjenjang. Mulai timnas U-12, U-14, U-17, U-20, U-22 dan timnas senior.
Selama ini, timnas Indonesia khususnya senior terkesan seperti kekurangan stok pemain berkualitas. Sehingga pada titik tertentu, Indonesia terpaksa harus melakukan program naturalisasi pemain untuk kebutuhan timnas senior.
Cara instan seperti ini tentu tidak perlu terjadi, jika sistem pembinaan usia dini berjalan baik dan benar.
“Kita inginkan potensi nasional betul betul dikembangkan secara optimal. Untuk itu PSSI berusaha melihat lebih serius setiap aspek yang berkaitan dengan kepentingan pembinaan usia dini,” harap Djohar. (sidomi)
Timnas U-14 Siap Tempur

Berikut nama pemain Timnas U-14 : Yusuf Wahyu Pradana, Philiple Michael Tapilaptu, Jujun Saepuloh, Duan Dito Syahbana, Andi Abdulazis Zulfikar, Gilang Ramadhani, Habel kevin Siegers Nasrulloh Nugraha, Muhammad Nur Arfah Ali, Jojok Kurniawan, Muhammad Sebastian Veron, Ricarhdo Waliwalang, Aldo Prasetyo, Handika Bhayangkara, Muhammad Ilham Usman, Muhammad Hilmi Daffa, Sanjen Prakash, Muhammad Nir Ikhsan, Gian Zola Nugraha. (pssi-football)
Kamis, 14 Juni 2012
Timnas U12 tekuk Gamba Osaka U13 3 – 2 di Osaka
Timnas U12 yang berlatih tanding di
Osaka Jepang semakin menunjukkan perkembangan positif. Setelah kemarin
di taklukkan oleh tuan rumah Cerezo Osaka U13 dengan skor 2-1, kali ini
ganti tim sekota tuan rumah Gamba Osaka yang di pecundangi 2-3.
Timnas U12 dengan jersey putih dan
celana berwarna hijau pada pertandingan kedua hari ini pukul 17.30 waktu
jepang (15.30 WIB) berhasil mempermalukan tim Gamba Osaka U13 lewat gol
yang di hasilkan oleh M.DAFFA IMRAN, M. RAFFI IZZUDIN dan M. REZA
DAHLEVI IMRAN.
Kemenangan kali ini membalas sakit hati
timnas U12 setelah di pertandingan pertama kemarin menelan kekalahan 2-1
dari Cerezo Osaka U13. Dalam pertandingan kali ini, variasi serangan
yang di lakukan squad timnas U12 sedikit lebih bervariasi dari hari
kemarin. Tusukan dari kedua sayap maupun penetrasi dari tengah lapangan
membuat pertahanan Gamba Osaka U13 sempat kewalahan dan kocar-kacir
hingga tim tuan rumah sempat ketinggalan terlebih dahulu 2 gol saat
peluit akhir babak pertama berbunyi. Jual beli serangan antara timnas
U12 dan Gamba Osaka semakin memuncak di babak kedua. Serangan dan gol
silih berganti di babak kedua hingga melahirkan 4 gol tambahan
masing-masing 2 gol dengan kedudukan akhir 3 – 2 untuk keunggulan
Timnas U12.
Foto-foto timnas U12 :

Timnas U12 Kalah tipis di kandang Cerezo Osaka
Bertanding di J-Green Sakai Osaka,
timnas U12 di tekuk oleh Cerezo Osaka U13 dengan skor 2 – 1. Dalam
pertandingan yang berformat 2 x 30 menit ini, timnas Indonesia yang
berseragam merah putih harus berjibaku menahan gempuran Cerezo Osaka
yang memakai jersey putih biru.
20 menit pertama gawang timnas sudah
kebobolan dua kali oleh gempuran squad Cerezo. Walau sedikit berbau
offside, patut di akui bahwa kerjasama dan penguasaan bola dari kaki ke
kaki Cerezo sedikit lebih bagus daripada timnas U12 yang baru bergabung 1
bulan ini. Entah karena demam panggung atau tak terbiasa bermain di
petang hari, peragaan permainan 1 2 sentuhan dengan banyak variasi
serangan dari Cerezo sering membikin kocar kacir lini pertahanan timnas
U12.
Di babak kedua, pola permainan timnas
U12 sedikit demi sedikit mulai menemukan bentuk nya. Jual beli serangan
antara Cerezo dan timnas U12 menjadi sedikit berimbang. Suasana
pertandingan di tengah babak ke dua menjadi lebih ‘hidup’ dengan masuk
nya srikandi U12, Dhanielle daphne. Satu-satunya anggota skuad perempuan yang ikut dalam timnas U12.
Kerja keras timnas U12 akhirnya berbuah
manis. Di ujung babak ke dua, Nidhomi Makhrus (SSB Gempol Muda) berhasil
menjebol gawang Cerezo Osaka lewat bola chop yang tak dapat di tangkap
dengan baik oleh kiper Cerezo. Kedudukan 2 – 1 bertahan hingga wasit
meniup peluit panjang tanda babak ke dua berakhir.
Walau mengalami kekalahan di laga pertama nya, squad U12 di harapkan tak patah arang dan tetap bersemangat. Mereka masih di jadwalkan bertanding melawan Ganba Osaka U13 keesokan harinya (14/06/2012, red). GO FIGHT GARUDA MUDA!!!!.
Foto-foto timnas U12 :
Sang Srikandi Striker Dhaniele Daphne

Dhaniele Daphne dan staf KJRI

No 8 Beckham, no 20 pencetak gol Nidhomi Makhrus
dan Kontributor Jepang Fajar Malvine (blue shirt)
dan Kontributor Jepang Fajar Malvine (blue shirt)
Senin, 05 Maret 2012
FIFA Sebut PSSI Jatuhkan Sanksi Setahun Terhadap Semua Klub Peserta ISL
FIFA menjawab pertanyaan mengenai status pemain dari ISL yang diklaim PSSI tak boleh bermain untuk timnas Indonesia.
Klaim PSSI bahwa pemain yang merumput di ISL tidak boleh bermain untuk timnas negaranya masing-masing mendapat tanggapan dari FIFA.Hal itu diungkapkan FIFA setelah mendapat surel dari chief editor GOAL.com Indonesia Bima Said mengenai dibolehkannya Safee Sali bermain untuk timnas Malaysia di akhir Februari saat melawan Filipina, sementara pemain Indonesia yang merumput di ISL diklaim PSSI tidak diperbolehkan FIFA untuk bermain.
Jumat, 10 Februari 2012
Mundur, 8 Pemain Arema IPL Terancam Sanksi
Manajemen Arema Indonesia IPL bakal menjatuhkan sanksi terhadap 8
pemain yang mengundurkan diri. Pada wartawan Jumat (10/2/2012), Legal
Formal PT Arema Indonesia, Susanto mengatakan, sanksi akan diberikan
karena 8 pemain Arema IPL itu, mengundurkan diri sebelum kontraknya
habis. "Alasan pengunduran diri 8 pemain itu nggak jelas. Mereka mundur
dengan alasan tidak nyaman. Padahal, mereka masih terikat kontrak,"
ungkapnya.
Susanto mengatakan, dalam klausul perjanjian, tidak ada istilah
ketidaknyamanan. Sehingga, mereka sudah menyalahi aturan kontrak. Ia
melanjutkan, akibat mundurnya 8 pemain, jelas sangat mempengaruhi
kondisi tim yang sud`h terbangun sejak awal. Dampaknya, konsentrasi tim
dalam mengarungi kompetisi Indonesia Primer League (IPL) jadi amburadul.
"Mereka masih terikat kontrak. Pemain yang mengundurkan diri juga
masih memakai fasilitas PT Arema Indonesia. Sehingga, tak layak kalau
kemudian membuat surat pengunduran diri," terangnya.
Susanto menegaskan, kontrak 8 pemain itu baru berakhir pada September 2012. Apabila mereka ngotot membenarkan pengunduran dirinya, jelas hal itu akan kami laporkan pada lembaga tertinggi sepakbola dunia yakni FIFA. "Kami akan tuntut mereka secara perdata dan menjatuhkan sanksi profesi karena sudah merusak citra dan reputasi tim Arema," paparnya.
Kedelapan pemain yang mengundurkan diri tambah Susanto adalah, Noh Alamsyah, Alfarizi, Kurnia Meiga, Dendi Santoso, M Ridhuan, Sunarto, Hendro Siswanto dan Esteban Guilen.
Susanto menegaskan, kontrak 8 pemain itu baru berakhir pada September 2012. Apabila mereka ngotot membenarkan pengunduran dirinya, jelas hal itu akan kami laporkan pada lembaga tertinggi sepakbola dunia yakni FIFA. "Kami akan tuntut mereka secara perdata dan menjatuhkan sanksi profesi karena sudah merusak citra dan reputasi tim Arema," paparnya.
Kedelapan pemain yang mengundurkan diri tambah Susanto adalah, Noh Alamsyah, Alfarizi, Kurnia Meiga, Dendi Santoso, M Ridhuan, Sunarto, Hendro Siswanto dan Esteban Guilen.
Selasa, 07 Februari 2012
Laga Persija Vs Persipura Diwarnai Kisruh Antar Suporter
Laga
lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) antara Persija Jakarta
melawan Persipura Jayapura di stadion Mandala Krida Yogyakarta diwarnai
keributan antara suporter.
Dalam keributan tersebut sejumlah polisi terluka di kepala. Keributan terjadi lima menit sebelum pertandingan usai. Dalam tayangan ANTV terlihat sejumlah suporter sempat masuk dan melempari polisi.
Kabar melalui media sosial Twitter pendukung Persipura melempari suporter Persija Jakarta hingga akhirnya suporter Macan Kemayoran tersebut terdesak ke selatan.
Aparat keamanan yang berjaga tak mampu meredam aksi lempar batu tersebut. Bahkan salah seorang polisi yang bertugas terkena lemparan batu. Kasat Intel Polresta Yogyakarta, Sigit Hariyadi terluka di bagian kepala dan kini dirawat di ruang VIP stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Dua orang The Jakmania juga terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Kerusuhan yang terjadi di pinggir lapangan tak membuat pertandingan Persija vs Persipura berhenti. Persija akhirnya berhasil memenangkan laga dengan skor 1-0 lewat gol penalti Bambang Pamungkas pada menit ke-44.
Suasana stadion masih mencekam. The Jakmania masih tertahan di dalam stadion. Pihak keamanan masih menjaga suporter asal Jakarta itu dari kejaran suporter-suporter Persipura.
Dalam keributan tersebut sejumlah polisi terluka di kepala. Keributan terjadi lima menit sebelum pertandingan usai. Dalam tayangan ANTV terlihat sejumlah suporter sempat masuk dan melempari polisi.
Kabar melalui media sosial Twitter pendukung Persipura melempari suporter Persija Jakarta hingga akhirnya suporter Macan Kemayoran tersebut terdesak ke selatan.
Aparat keamanan yang berjaga tak mampu meredam aksi lempar batu tersebut. Bahkan salah seorang polisi yang bertugas terkena lemparan batu. Kasat Intel Polresta Yogyakarta, Sigit Hariyadi terluka di bagian kepala dan kini dirawat di ruang VIP stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Dua orang The Jakmania juga terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Kerusuhan yang terjadi di pinggir lapangan tak membuat pertandingan Persija vs Persipura berhenti. Persija akhirnya berhasil memenangkan laga dengan skor 1-0 lewat gol penalti Bambang Pamungkas pada menit ke-44.
Suasana stadion masih mencekam. The Jakmania masih tertahan di dalam stadion. Pihak keamanan masih menjaga suporter asal Jakarta itu dari kejaran suporter-suporter Persipura.
Senin, 06 Februari 2012
Kemenangan Persipura Buat ISL Lebih Bergairah
JAKARTA,
suaramerdeka.com - Kemenangan Persipura Jayapura atas gugatannya di
Pengadilan Arbitrase Olahraga Dunia (CAS), membawa kabar gembira bagi
Klub-klub yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL). Sebab,
peluang mereka berlaga di kancah internasional masih terbuka lebar.
Selain itu, para pemainnya juga berhak memperkuat timnas Merah
Putih. "Ini kabar gembira bagi klub di ISL dan pemain-pemainnya. Bukti
kemenangan Persipura saat sidang di CAS menunjukkan bahwa ISL dan
pemainnya masih diakui di tingkat internasional," kata Mantan Pelatih
Timnas Benny Dollo di Jakarta, Senin (6/2).
Pria yang akrab disapa
Bendol ini mengungkapkan, awalnya dia pesismistis mengenai nasib
klub-klub ISL ke depan. Sebab, tim-tim yang bernaung di bawah PT Liga
Indonesia (PT LI) tersebut tak lagi dapat berkiprah di laga
internasional lantaran dihalang-halangi oleh PSSI. "Saya rasa, klub-klub
akan mulai bergairah kembali dengan munculnya kabar baik dari
Persipura,"
Kamis, 02 Februari 2012
PSSI
Menyusul klaim Persipura Jayapura jika pihaknya telah memenangkan
gugatan terhadap PSSI menyoal keikutsertaannya di Liga Champions Asia
(LCA) oleh CAS, mendapat tanggapan dari Head Member AFC, James Johnson
yang hadir dari Rapat Kerja PSSI di Hotel The Poencers, Cicarua, Bogor,
Kamis (2/2).
Dalam pernyataannya, CAS hanya mengeluarkan putusan sela. Artinya, sam sekali tidak memiliki ketentuan hukum yang mengikat.
“PSSI tidak perlu khawatir menanggapi berita itu. Sebab, saya pastikan, jika ini baru sebatas putusan sela atau belum final,” kata James Johnson.
“Sedangkan keputusan akhirnya baru dapat diumumkan 10 hari ke depan, atau terhitung sejak hari ini,” imbuh James.
Menurut James, dalam rentang waktu 10 hari tersebut, CAS akan memanggil PSSI, AFC dan Adelaide United, klub yang menggantikan Persipura di LCA untuk meminta keterangan seluas-luasnya terkait persoalan ini.
Kejadian ini berawal dari laporan Persipura ke CAS yang menuding PSSi dan AFC telah melakukan penjegalan agar tim kebanggaan masyarakat Papua itu tidak bisa tampil di LCA musim ini.
Tidak hanya itu saja, klaim Persipura menyatakan, PSSI harus membayar nilai gugatan kepada Persipura senilai Rp 10 miliar lebih.
PSSI memang mengaku tidak mendaftarkan Persipura mengikuti LCA lantaran tidak mengikuti liga resmi di bawah PSSI yakni, Indonesia Premier League (IPL), dan memilih tampil di Indonesia Super League (ISL).
Buntutnya, AFC mengeluarkan larangan bagi Persipura tampil di LCA dan posisi lowong ini diberikan kepada klub Australia, Adelaide United.
Salam Olah Raga (Indonesia Soccer News)
Dalam pernyataannya, CAS hanya mengeluarkan putusan sela. Artinya, sam sekali tidak memiliki ketentuan hukum yang mengikat.
“PSSI tidak perlu khawatir menanggapi berita itu. Sebab, saya pastikan, jika ini baru sebatas putusan sela atau belum final,” kata James Johnson.
“Sedangkan keputusan akhirnya baru dapat diumumkan 10 hari ke depan, atau terhitung sejak hari ini,” imbuh James.
Menurut James, dalam rentang waktu 10 hari tersebut, CAS akan memanggil PSSI, AFC dan Adelaide United, klub yang menggantikan Persipura di LCA untuk meminta keterangan seluas-luasnya terkait persoalan ini.
Kejadian ini berawal dari laporan Persipura ke CAS yang menuding PSSi dan AFC telah melakukan penjegalan agar tim kebanggaan masyarakat Papua itu tidak bisa tampil di LCA musim ini.
Tidak hanya itu saja, klaim Persipura menyatakan, PSSI harus membayar nilai gugatan kepada Persipura senilai Rp 10 miliar lebih.
PSSI memang mengaku tidak mendaftarkan Persipura mengikuti LCA lantaran tidak mengikuti liga resmi di bawah PSSI yakni, Indonesia Premier League (IPL), dan memilih tampil di Indonesia Super League (ISL).
Buntutnya, AFC mengeluarkan larangan bagi Persipura tampil di LCA dan posisi lowong ini diberikan kepada klub Australia, Adelaide United.
Salam Olah Raga (Indonesia Soccer News)
Langganan:
Postingan (Atom)